Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Segera Stabil, Kementan Jamin Produksi Cabai Cukup

Harga Segera Stabil, Kementan Jamin Produksi Cabai Cukup Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga aneka cabai dalam beberapa pekan terakhir makin menguat.  Beberapa pihak mensinyalir penyebabnya dikarenakan berkurangnya pasokan dari beberapa sentra produksi terutama di Pulau Jawa. Imbas jatuhnya harga cabai di tingkat petani pada beberapa bulan sebelumnya menyebabkan petani tidak optimal memproduksi cabai di sentra-sentra utama.

Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Kementerian Pertanian, tren produksi cabai diperkirakan akan semakin meningkat dalam beberapa pekan mendatang seiring masuknya musim panen raya di sentra-sentra utama.

"Harus diakui, produksi cabai rawit Juli-Agustus tahun ini kurang optimal. Meskipun secara kumulatif nasional, jumlahnya masih cukup, tapi produksi lapangnya sangat terbatas. Kondisi di Pulau Jawa sebagai sentra utama produsi aneka cabai menunjukkan adanya kelebihan produksi dibanding kebutuhan seluruh Jawa," ujar Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman, saat dihubungi di Jakarta, Senin (19/9/2019).

Baca Juga: Siasati Musim Kemarau, Ditjen Hortikultura Pacu Pengembangan Varietas Cabai Unggul

Menurut Kasubdit Cabai dan Sayuran Buah, Mardiyah, memasuki bulan September nanti produksi cabai rawit di sentra-sentra utama diperkirakan mulai meningkat.

"Memasuki September nanti produksi cabai rawit di pulau Jawa  diperkirakan mencapai 37.598 ton. Selanjutnya memasuki bulan Oktober hingga Desember, ditaksir semakin meningkat menjadi sekitar 50 ribu ton per bulan. Rata-rata kebutuhan cabai rawit se Jawa mencapai 34 - 35 ribu ton per bulan," ungkap Mardiyah.

Dari data yang berhasil dihimpun Ditjen Hortikultura, sepanjang Agustus hingga Desember 2019, beberapa  sentra cabai rawit di Pulau Jawa produksinya diprediksi berlebih yaitu meliputi Cianjur, Garut, Banjarnegara, Magelang, Wonosobo, Semarang, Temanggung, Brebes, Kulon Progo, Sleman, Ponorogo, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo hingga Bojonegoro.

Baca Juga: Bertanam di Lahan Berpasir, Petani Cabai Kulon Progo Petik Hasil Luar Biasa!

"Dari hasil pemetaan produksi cabai besar yang kami lakukan, wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur produksinya baru akan berlebih pada November dan Desember nanti. Periode Agustus hingga akhir tahun, produksi cabai besar di wilayah DIY diperkirakan masih berlebih, sedangkan untuk Provinsi Banten terjadi sebaliknya masih kurang. Bulan Agustus sampai Oktober kita berupaya optimalkan produksi di beberapa kabupaten sentra tersebut untuk menjaga agar pasokan terjaga, terutama untuk kebutuhan kota-kota besar," beber Mardiyah.

Berdasarkan pemantauan harga oleh Tim Ditjen Hortikultura, harga rata-rata cabai rawit merah di sentra produksi nasional sampai dengan (18/8/2019), terpantau Rp60-Rp65 ribu per kg sudah mulai menurun dibanding pada awal bulan Agustus yang mencapai Rp70 ribu. Sementara harga cabai keriting di tingkat petani sentra rata-rata Rp48-Rp50 ribu per kg, menurun dibanding awal Agustus yang mencapai Rp55-Rp60 ribu per kilogram.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik mengatakan pasokan harian cabai rawit merah di Pasar Induk Kramatjati bulan Agustus terpantau rata-rata 29 ton, lebih rendah dari kondisi normal sebesar 43 ton. Sementara cabai keriting  pasokan rata-rata harian mencapai 26 ton dari batas normal 40 ton.

"Harga rata-rata di tingkat pasar induk juga mulai menunjukkan pergerakan yang menurun dibanding minggu lalu," pungkas Yasid melalui pesan singkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: