Startup Minuman Besutan Putra Jokowi Raup Miliaran Rupiah, Apa Targetnya?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rintisan (startup) minuman, Goola telah menghimpun dana senilai Rp71,2 miliar (US$5 juta) dari modal ventura lokal, Alpha JWC Ventures. Startup itu dibesut oleh Kevin Susanto, bersama dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming.

Berdiri pada 17 Agustus 2018, Goola menawarkan versi modern dari minuman tradisional, seperti Es Doger Jeger, Es Kacang Hijau, dan Es Goola Aren. Goola telah memiliki lima gerai di pusat pebelanjaan Jakarta dan menargetkan membuka 15 gerai tambahan di akhir 2019 dan 100 gerai secara total pada tahun depan.

"Kami berdiri dari sebagai bisnis kuliner konvensional, tapi kemudian kami sadar bisa melakukan yang jauh lebih besar. Kami ingin menjadikan Goola sebagai ikon tren serta kebanggan Indonesia di dunia, seperti Thai Tea di Thailand dan bubble tea di Taiwan," jelas Co-Founder Goola, Kevin Susanto dalam keterangan resmi yang Warta Ekonomi terima, Senin (19/8/2019).

Baca Juga: Bukan Hanya "Kang Pisang", Kini Kaesang Pangarep Jajal Jadi "Kang Kopi"

Goola akan mengimplementasikan pendekatan "New Retail" lewat aplikasi yang tengah dikembangkan. Aplikasi itu bertujuan untuk mengurangi antrean di toko, serta mempelajari pola konsumsi para pelanggan. 

Gibran menyampaikan, "Adanya aplikasi itu satu hal, tapi bagi saya, faktor terpenting tetap pada racikan minuman kami."

Bukan hanya di Indonesia, Goola juga berencana merambah pasar-pasar di negara Asia Tenggara lainnya. Dana injeksi dari Alpha JWC Ventures akan digunakan untuk mencapai hal itu, bahkan untuk memimpin pasar minuman manis Indonesia.

"Kami melihat potensi besar dan kesuksesan awal Goola. Kami yakin Alpha JWC Ventures akan menjadi rekan yang tepat bagi misi besar dan rencana ekspansi Goola," ujar Managing Partner Alpha JWC Ventures, Jefrey Joe.

Pasar minuman manis yang dibidik Goola terus berkembang. Misalnya bubble tea yang memiliki pasar global hingga US$1,9 miliar di 2019 dan diproyeksi tumbuh hingga 7,4% per tahun sampai 2023. Tren itu juga terjadi di Indonesia, dengan bisnis waralaba bubble tea terkemuka yang berhasil gerainya mencapai lebih dari 250.