Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HCML Terus Dukung Program Menteri ESDM, Apa Saja?

HCML Terus Dukung Program Menteri ESDM, Apa Saja? Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML) terus mendukung program  pemerintah dalam kebijakan pengelolaan energi di Indonesia yang berwujud pada kegiatan-kegiatan sektor ESDM yang dilaksanakan dalam upaya mengamalkan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Vice President Operation HCML Perkasa Sinagabariang mengakui, pihaknya menyambut baik  dan bisa ikut mendukung program dari Menteri ESDM.

Salah satu yang dilakukan HCML adalah telah diresmikan  jaringan gas kota di Pasuruan. Dari sini HCML jadi dalam sehari itu bisa mengirim 120.000 gas yang digunakan untuk jaringan gas kota untuk keperluan rumah tangga di Pasuruan. 

“Waktu itu paduan dan meresmikan di Pesantren Salafiyah yang besar di Pasuruan yang dilakukan bulan April lalu,” katanya

“Jadi dengan peringatan Hari Kemerdekaan ini kita jadi sebagai bagian dari ESDM sangat semangat lah karena bisa bersinergi untuk mewujudkan bahwa kekayaan alam ini bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh rakyat Indonesia khususnya penduduk di Pasuruan yang dekat dengan area sini,” sambung Perkasa usai  menggelar upacara HUT RI ke 74 di area Gas Metering Station (GMS) HCML di Desa Semare Kecamatan Kraton Kota Pasuruan, Sabtu (17/8/2019) lalu.

Baca Juga: Progres Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang, ESDM dan Pertamina Lakukan...

Sementara itu Staf Ahli Komisi Pengawas SKK Migas, Sahat Pardede mengatakan, mendapatkan amanah dari  Menteri ESDM Igansius Johan. Dalam rangka meneruskan perjuangan dan cita-cita para pahlawan, kebijakan pengelolaan energi di Indonesia yang berwujud pada kegiatan-kegiatan sektor ESDM dilaksanakan dalam upaya mengamalkan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menurutnya, Kementerian ESDM memfokuskan untuk mewujudkan keadilan sosial di bidang energi, melalui pengutamaan perluasan akses terhadap energi dan menjaga harga energi yang terjangkau. Sebagian besar anggaran Kementerian ESDM dialokasikan untuk belanja infrastruktur rakyat seperti Jaringan Gas Kota (Jargas).

“Dalam pidato yang disampaikan oleh Menteri ESDM Igansius Johan, Konverter kit LPG untuk Nelayan, Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, Sumur Bor untuk Daerah Sulit Air telah dilakikan. Sementara subsidi energi empat tahun terakhir dialihkan untuk belanja pada sektor yang lebih produktif,” kata Sahat.

Selain itu kata Sahat, sektor ESDM masih memberikan peran yang besar untuk pendapatan nasional, pada 2018 sektor ESDM menyumbangkan 53,5% PNBP Nasional. Pada tahun 2018, realisasi PNBP Sektor ESDM mencapai 181%

(Rp217,8 Triliun) dari target APBN sebesar Rp120,5 Triliun. Sektor ESDM juga meningkatkan investasi nasional sebesar US$323 miliar pada 2018, dimana sebelumnya US$27,5 miliar pada 2017.

Beberapa program yang telah dilakukan baik oleh Kementerian ESDM melalui APBN maupun swasta dalam pengelolaan energi nasional, antara lain, Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi, dengan meliputi BBM 1 harga, hingga saat ini sejumlah 165 titik telah beroperasi di seluruh wilayah NKRI (target hingga akhir 2019 sejumlah 170 titik).

Konverter kit untuk nelayan dan petani, telah terealisasi 25.000 unit, konverter kit untuk nelayan pada 2018 dan ditargetkan penambahan 13.305 unit untuk nelayan dan 1.000 unit untuk petani pada 2019. Jaringan Gas Kota, untuk memberikan akses energi seluas-Iuasnya bagi masyarakat hingga tahun 2018 telah tersambung 463.440 Sambungan Rumah (SR) dan ditingkatkan menjadi 541.656 SR di akhir tahun 2019.

Sahat melanjutkan pesan Menteri ESDM Igansius Johan, untuk menjaga produksi minyak dan gas bumi serta peningkatan peran nasional dalam pengelolaan migas oleh nasional, pemerintah telah mengambil berbagai Iangkah strategis, antara lain:

Alih kelola blok migas seperti Blok Mahakam (Blok gas terbesar) dan Blok Rokan (Blok minyak terbesar) ke PT Pertamina dan Pengembangan proyek migas strategis, yaitu Jangkrik dan Jambaran Tiung Biru, serta keputusan pengembangan Blok Masela.

Sektor Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rasio elektrifikasi hingga semester I 2019 telah mencapai 98,81% dan akan terus ditingkatkan menjadi 99% hingga akhir tahun 2019.

Pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi untuk rumah tidak berlistrik serta Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan rasio elektriflkasi pada daerah yang belum dilayani PLN.

Pengembangan Biofuel melalui Program mandatori BBN Jenis biodiesel sebagai campuran BBM Jenis Minyak Solar pada sektor PSO, Non-PSO, Industri dan

Komersial, serta Pembangkit Listrik pada tahun 2018 telah berhasil menghemat devisa sebesar US$1,88 Miliar (Rp26,51 Triliun) dari pengurangan impor BBM.

“Pemerintah Indonesia telah resmi kuasai mayoritas saham Freeport ditandai dengan terbitnya lzin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada tanggal 21 Desember 2018 lalu,” sambungnya.

Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan. Kualitas pendidikan dan keterampilan “harus tingkatkan melalui pengembangan vocational training dan vocational school.

Begitupun dengan diaspora yang bertalenta tinggi terutama yang bergelut di sektor ESDM harus diberikan dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia. Usaha peningkatan kualitas SDM juga diharapkan dapat mengimbangi perkembangan dunia yang cepat.

“Sesuai dengan tema upacara peringatan ulang tahun ke-74 Republik Indonesia yang di peringati tahun  ini, yaitu SDM Unggul Indonesia Maju, pembangunan SDM akan menjadi prioritas dalam pemerintahan,” tutup Sahat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: