Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manokwari Membara, Rupiah Ikut Dibakar Investor!

Manokwari Membara, Rupiah Ikut Dibakar Investor! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kerusuhan yang terjadi di Papua menambah panjang daftar sentimen kurang baik terhadap aktivitas investasi di Tanah Air. Pagi ini, pasar modal Indonesia mencatat nilai asing yang telah keluar mencapai Rp31,05 miliar sehingga membuat IHSG terperosok ke zona merah. 

Tak hanya itu, rupiah pun ikut dibakar investor sehingga mengalami koreksi 0,18% ke level Rp14.255 per dolar AS pada pembukaan pasar spot, Selasa (20/08/2019). Koreksi tersebut bahkan sempat menebal hingga angka 0,21%. 

Baca Juga: Kado Hari Kemerdekaan RI, Rupiah: Numero Uno di Asia dan Dunia!

Terhitung sampai dengan pukul 09.45 WIB, rupiah terdepresiasi 0,16% ke level Rp14.258 per dolar AS. Mata uang dolar Australia (0,36%), euro (0,22%), dan poundsterling (0,18%) pun tak mau ketinggalan menekan rupiah. 

Baca Juga: Manokwari Sempat Membara, PKS Minta Semua Pihak Sayangi Papua

Sementara itu, di jajaran Asia, rupiah menyandang status sebagai mata uang terlemah ketiga setelah ringgit dan yuan yang masing-masing terkoreksi 0,09% dan 0,10% di hadapan mata uang Garuda. Adapun di hadapan mata uang Asia lainnya, seperti won (-0,26%), dolar Singapura (-0,22%), yen (-0,16%), dolar Hongkong (-0,11%), dan, dolar Taiwan (0,04%) rupiah tak punya daya upaya. 

Baca Juga: Gelar Champion Digenggam, Rupiah Tiada Tanding!

Asal tahu saja, pergerakan rupiah yang kurang oke di awal pekan ini bukan hanya terbebani oleh kerusuhan yang terjadi Manokwari, melainkan juga aksi wait and see investor terhadap keputusan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia tentang suku bunga acuan. 

Pasar memproyeksikan BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Kendati begitu, harapan bahwa BI akan menurunkan suku bunga juga mencuat, terlebih lagi penuruan itu dianggap dapat menjadi suntikan tenaga bagi rupiah untuk melawan dolar AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: