Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden AS Trump Tidak Ingin Melakukan Bisnis dengan Huawei

Presiden AS Trump Tidak Ingin Melakukan Bisnis dengan Huawei Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden AS, Donald Trump pada Minggu (18/8/2019) mengatakan dirinya tidak ingin Amerika Serikat melakukan bisnis dengan Huawei China, meskipun pemerintah mempertimbangkan apakah akan memperpanjang masa tenggang untuk perusahaan tersebut.

Reuters dan outlet media lainnya melaporkan pada hari Jumat bahwa Departemen Perdagangan AS diharapkan untuk memperpanjang penangguhan hukuman yang diberikan kepada Huawei Technologies yang memungkinkan perusahaan China untuk membeli pasokan dari perusahaan AS sehingga dapat melayani pelanggan yang sudah ada.

Menurut laporan Reuters, dengan mengutip dua sumber yang mengetahui situasi tersebut, "Lisensi umum sementara" akan diperpanjang untuk Huawei selama 90 hari.

Baca Juga: Bos Huawei Beri Peringatan ke Amerika Serikat

Pada hari Minggu, sebelum naik Air Force One di New Jersey, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak ingin melakukan bisnis dengan Huawei karena alasan keamanan nasional.

"Pada saat ini sepertinya kita tidak akan melakukan bisnis," ungkap Trump.

"Saya tidak ingin melakukan bisnis sama sekali karena ini adalah ancaman keamanan nasional dan saya benar-benar percaya bahwa media telah meliputnya sedikit berbeda dari itu," sambungnya.

Dia mengatakan ada bagian kecil dari bisnis Huawei yang dapat dikecualikan dari larangan yang lebih luas, tetapi itu akan "sangat rumit." Dia tidak mengatakan apakah pemerintahannya akan memperpanjang "lisensi umum sementara".

Baca Juga: Ini Sanggahan Huawei dari Tudingan Mata-Matai Lawan Politik Uganda

Berbicara sebelumnya pada Minggu, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Larry Kudlow, mengatakan bahwa departemen Perdagangan akan memperpanjang proses perizinan Huawei selama tiga bulan sebagai isyarat "niat baik" di tengah negosiasi perdagangan yang lebih luas dengan China.

"Kami memberikan istirahat kepada perusahaan kami sendiri selama tiga bulan," kata Kudlow pada Meet the Press NBC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: