Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Lucu Bocah Pimpin Demonstran di Hong Kong, Videonya Sudah Ditonton 1 Juta Orang

Aksi Lucu Bocah Pimpin Demonstran di Hong Kong, Videonya Sudah Ditonton 1 Juta Orang Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Sampai saat ini, massa demonstrasi di Hong Kong semakin bertambah. Namun, ada kejadian baru yang terjadi saat ratusan ribu massa di Hong Kong berunjuk rasa. Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang bocah memberikan komando kepada demonstran Hong Kong untuk meneriakkan yel-yel protes menggemparkan jagad dunia maya. Kejadian menggemaskan itu terjadi selama aksi demonstrasi besar-besaran yang berlangsung pada hari Minggu lalu.

 

Pada video seperti yang disiarkan Eyepress TV memperlihatkan seorang anak menggunakan jaket berwarna biru tengah berdiri di atas sebuah jembatan penyeberangan. Tepat di bawah sang bocah, lewat ribuan demontran dengan membawa sejumlah spanduk.

 

Kejadian menggemaskan itu pun terjadi. Tepat saat para demonstran lewat, anak kecil itu langsung meneriakkan yel-yel aksi protes yang dijawab oleh massa demonstran.

 

"Orang-orang Hong Kong," teriak sang bocah, yang kemudian disambut teriakan kerumunan massa: "Teruskan," seperti dikutip dari Insider, Selasa (20/8/2019).

 

 

Yel-yel tersebut merupakan yel-yel yang sering digunakan pada aksi unjuk rasa di Hong Kong sejak demonstrasi dimulai lebih dari dua bulan lalu. Aksi itu terus dilakukan oleh bocah yang tidak diketahui namanya itu selama hampir satu menit.

 

Aksi protes di Hong Kong yang terjadi sejak dua bulan lalu dipicu oleh rencana undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tahanan di kirim ke China daratan. Hal ini memicu kemarahan warga Hong Kong, yang melihatnya sebagai langkah Beijing untuk melakukan lebih banyak kontrol atas pulau itu.

 

Saat Hong Kong kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997, Beijing setuju untuk memberi warga Hong Kong lebih banyak kebebasan daripada warga negara daratan di bawah filosofi "satu negara, dua sistem". Banyak yang melihat RUU ekstradisi adalah upaya China untuk membatalkan kesepakatan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: