Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Muncul Mobil Polisi China di Australia, Ada Apa?

Mendadak Muncul Mobil Polisi China di Australia, Ada Apa? Kredit Foto: Foto: Facebook.
Warta Ekonomi, Sydney -

Massa demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong kian memanas. Selain itu, jumlah massa demonstrak diperkirakan bertambah. Namun di tengah panasnya situasi Hong Kong, beredar sejumlah kendaraan yang memiliki detail mirip dengan mobil polisi China mulai bermunculan di Australia. Hal tersebut menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran. Kepolisian di Australia Selatan dan Barat telah melakukan penyelidikan setelah menerima laporan kemunculan mobil-mobil itu di jalanan Perth dan Adelaide.

 

Laporan dari South China Morning Post menjelaskan, mobil-mobil itu memiliki stiker dan tanda berbahasa China yang diterjemahkan menjadi "keselamatan publik" dan "polisi".

 

Pihak kepolisian Australia Selatan mengonfirmasi ke outlet berita itu pada Senin bahwa pihaknya “melakukan penyelidikan terhadap kendaraan tersebut dan pemiliknya”. Sementara ABC melaporkan petugas Kepolisian Australia Barat (WA) telah dapat menemukan dan menanyai pengemudi dari salah satu mobil polisi palsu itu.

 

"Polisi WA berbicara kepada pengemudi kendaraan yang menyatakan bahwa dia membeli stiker itu secara online," kata seorang juru bicara kepolisian pada 19 Agustus sebagaimana dilansir Sputnik, Selasa (20/8/2019). "Dia memasangnya di mobilnya sebagai lelucon dan setelah diajak bicara oleh polisi telah melepasnya dari kendaraannya".

 

Seperti diketahui, pada akhir pekan lalu, ada beberaoa orang melakukan demonstrasi di Adelaide, Brisbane, Sydney dan Melbourne. Mereka berdemonstrasi sebagai bagian dari gerakan global “#StandWithHK” dalam mendukung protes RUU anti-ekstradisi yang sedang berlangsung di Hong Kong.

Para pengunjuk rasa di Australia menegaskan kembali lima tuntutan yang dibuat oleh para demonstran Hong Kong kepada pemerintahnya. 

 

Pertama pencabutan RUU ekstradisi yang saat ini ditangguhkan, pembatalan penggunaan kata "kerusuhan" oleh pemerintah untuk untuk menggambarkan demonstrasi, pengunduran diri dua kepala eksekutif, penyelidikan independen atas tindakan Kepolisian Hong Kong dalam beberapa bulan terakhir dan pembebasan tanpa syarat dari mereka yang ditangkap sehubungan dengan protes.

 

Massa yang berunjuk rasa di Australia berlangsung dengan damai. Sikap pemerintah Australia, yang mengkritik cara pemerintah menangani demonstrasi telah mendorong reaksi dari China. Duta Besar China untuk Australia, Cheng Jingye berbicara dengan Sydney Morning Herald dan mengingatkan pemerintah Australia bahwa masalah di Hong Kong adalah "semata-mata urusan dalam negeri China," mengatakan segala upaya untuk membantu "kelompok radikal yang melakukan kekerasan" di jalanan tidak akan luput dari perhatian Beijing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: