Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Pemain Berebut Penalti, Manajemen Solskjaer Dikritik Pakar

Dua Pemain Berebut Penalti, Manajemen Solskjaer Dikritik Pakar Kredit Foto: @ManUtd
Warta Ekonomi, Manchester -

Wolverhampton Wanderers berhasil menahan imbang Manchester United pada pertandingan Liga Inggris, Selasa (20/8/2019) dini hari WIB. Kegagalan United lantas menjadi sorotan para pendukung, bahkan dikritik pakar sepak bola Inggris. Satu hal yang paling disoroti adalah diskusi antara Paul Pogba dan Marcus Rashford ketika United mendapat hadiah penalti.

Situasi itu terjadi ketika pertandingan berjalan di pertengahan babak kedua. Pada menit ke-68 United mendapatkan penalti setelah Pogba dilanggar Conor Coady di kotak terlarang.

Ketika wasit Jonathan Moss telah menunjuk titik putih, terlihat di lapangan ada sedikit diskusi antara Pogba dan Rashford untuk memutuskan siapa yang akan mengeksekusi penalti. Pada laga pembuka melawan Chelsea, Rashford sukses mengonversi menjadi gol.

Nah, mendapat kesempatan penalti lagi, Rashford berniat juga mengambil peluang, namun dia sempat bertanya pada Pogba. Lalu akhirnya gelandang asal Prancis itu menjadi eksekutor setelah rekannya memberikan bola untuknya.

Namun, pemain bernomor pungggung enam itu gagal menyarangkan bola ke gawang Wolves yang dijaga Rui Patricio. Alhasil, Setan Merah gagal meraih tiga poin di Molineux Stadium.

Pasca pertandingan, pelatih Setan Merah Ole Gunnar Solskjaer angkat suara.

"Dua dari mereka telah ditunjuk sebagai penendang penalti. Itu terserah kepada mereka ketika ada disana (lapangan)." papar Solskjaer kepada Sky Sports.

Setelah pertandingan usai, banyak kritikan yang muncul dari beberapa pakar. Salah satunya adalah mantan penyerang Chelsea Chris Sutton. Dia menyoroti pelatih Solskjaer yang buruk menetapkan eksekutor utama.

"Itu adalah tugas seorang pelatih untuk menunjuk (eksekutor penalti). Ini adalah momen besar. United seharusnya memenangkan pertandingan. Anda tidak bisa mengatakan, 'Saya serahkan semua kepada pemain'. Saya suka Ole, tapi itu manajemen yang buruk," terang Sutton.

Mungkin saja, kata Sutton, Rashford juga gagal mengeksekusi penaltin. Namun yang perlu dicatat, sambungnya, pemain tidak boleh menentukan keputusan di tangannya sendiri, melainkan harus ada persetujuan sang pelatih.

"Rashford mungkin saja juga gagal, tapi kita harus melihat apa yang dia lakukan terakhir kali. Dia (Rashford) seharusnya tidak diizinkan membuat keputusan itu sendiri. Hal itu tidak akan terjadi di bawah mantan pelatih Sir Alex Ferguson," tuntasnya.

Pada statistik antara Pogba dengan Rashford, pemain timnas Prancis memang lebih banyak mengambil penalti untuk United. Ia tercatat telah mengeksekusi 11 penalti di Liga Primer. Namun, empat diantaranya gagal membuahkan gol. Sedangkan Rashford hanya memiliki satu kesempatan dan berhasil menyarangkan bola ke gawang.

Rashford juga berhasil mencetak gol penalti yang sensasional saat leg kedua Liga Champions antara United kontra PSG musim lalu. Pada saat itu Pogba tidak dapat bermain karena kartu merah yang diterimanya di leg pertama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: