Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Uji Coba Rudal AS, China Ingatkan Dampak Terburuk

Terkait Uji Coba Rudal AS, China Ingatkan Dampak Terburuk Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Beijing -

Rudal konvensional yang ditembakkan Amerika Serikat (AS) dalam rangka uji coba diartikan pihak dunia sebagai pemicu ketegangan militer. Rudal dengan daya jelajah lebih dari 500 km itu bisa menjadi sebuah risiko dan memicu pihak lain untuk menyainginya.

Kementerian Luar Negeri China menuturkan, uji coba rudal jelajah yang diluncurkan di AS, yang dilakukan akhir pekan lalu, dapat mendorong perlombaan senjata baru dan membahayakan keamanan global.

"Tindakan AS akan menyebabkan eskalasi militer dan akan memiliki dampak negatif pada keamanan regional dan internasional," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (20/8/2019).

Hal ini, sambung Geng, bisa diartikan sebagai langkah menghilangkan batas-batas tertentu dan mengamankan supremasi militer. Itu disebabkan, lanjut dia, karena AS telah menarik diri dari perjanjian INF di ranah internasional.

"Ini cukup menegaskan bahwa Amerika Serikat memang bertujuan untuk menyingkirkan pembatasan, mengembangkan rudal canggih dan mengamankan supremasi militer sepihak, ketika menarik diri Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF)," sambungnya.

Sebelumnya, pernyataan serupa juga disampaikan oleh Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan, Moskow sangat menyesali keputusan Rusia untuk melakukan uji coba tersebut. Dia mengatakan, Washington berusaha memancing ketegangan, tapi Rusia tidak akan terpancing.

"Semua ini menimbulkan penyesalan, AS jelas telah mengambil jalan untuk meningkatkan ketegangan militer. Kami tidak akan menyerah pada provokasi. Kami tidak akan membiarkan diri kami ditarik ke perlombaan senjata yang mahal," terang Ryabkov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (20/8/2019).

Ryabkov kemudian mengatakan, meskipun telah diuji, Rusia tidak berencana untuk mengerahkan rudal baru mereka, kecuali AS melakukannya terlebih dahulu.

Seperti diketahui, Pentagon mengatakan bahwa pihaknya telah menguji coba rudal jelajah yang dikonfigurasi secara konvensional, yang mencapai sasaran di jarak lebih dari 500 km. Ini adalah uji coba pertama setelah runtuhnya Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) dengan Rusia.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: