Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Libatkan BUMN, Indonesia–Afrika Teken Kerja Sama Senilai Rp11,7 Trilliun

Libatkan BUMN, Indonesia–Afrika Teken Kerja Sama Senilai Rp11,7 Trilliun Kredit Foto: BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia menandatangani kerja sama di bidang infrastruktur dan transportasi dengan pemerintah Afrika. Keseluruhan nilai kerja sama ini mencapai US$822 juta atau sekitar Rp11,7 triliun.

Sejumlah BUMN yang terlibat dalam kerja sama ini, antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Bio Farma (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Penandatanganan itu dilakukan di depan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini M Soemarno dalam acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 (IAID) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019). 

Di depan delegasi Afrika, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Afrika dapat mewujudkan mimpi dan cita-cita untuk maju. Dia juga menuturkan, Indonesia merupakan partner yang tepat untuk Afrika dalam menjalin kerja sama strategis.

Baca Juga: Ekspansi ke Afrika, AP II Bidik 16 Bandara di Benua Hitam

"Indonesia siap dan senang bekerja sama dengan saudara kami di Afrika. Saya pastikan dan tekankan Indonesia adalah teman yang terpercaya, Indonesia is your true partner, your trusted friend. Ini saatnya Indonesia dan Afrika menuangkannya dalam langkah yang nyata, cepat, dan taktis demi mewujudkan masyarakat Afrika yang makmur, sejahtera, dan bersatu," ujar Jokowi.

Sementara itu, Rini Soemarno mengatakan, kesepakatan ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah Afrika pada Indonesia melalui BUMN-BUMN tersebut. Rini pun mendorong BUMN untuk terus berkarya hingga menjadi perusahaan berstandar internasional.

"Kerja sama ini menjadikan BUMN meningkatkan pelayanan bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Saya berharap BUMN yang melakukan kerja sama ini bisa menjadi perusahaan kelas dunia," kata Rini.

Wijaya Karya akan berinvestasi di bidang infrastruktur di beberapa negara Afrika. Kesepakatan bisnis yang dibiayai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) untuk WIKA di Afrika sebesar US$356 juta atau sekitar Rp4,98 triliun. 

Dengan rincian, pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di Zanzibar-Tanzania senilai US$40 juta, kawasan bisnis terpadu (mixed used complex-Goree Tower) di Senegal senilai US$250 juta, dan rumah susun (social housing) di Pantai Gading senilai US$66 juta.

Baca Juga: Indef: Jangan Ganti Direksi BUMN yang Baik

Kemudian, PT Inka (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), dan PT KAI (Persero) menyasar sektor perkeretaapian. Keempat BUMN tersebut membentuk konsorsium bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC).

Selain itu, LPEI juga meneken nota kesepahaman dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI untuk perluasan pasar ekspor perusahaan di kawasan Afrika.

Total, ada 53 negara di Afrika yang diundang hadir ke Bali. Forum ini diselenggarakan sejak Selasa hingga Rabu (21/8/2019). Pada forum ini, banyak BUMN yang turut berpartisipasi dalam pameran seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Inka (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: