Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerusuhan di Papua, Festival Biak dan Budaya Lembah Berjalan Lancar

Kerusuhan di Papua, Festival Biak dan Budaya Lembah Berjalan Lancar Kredit Foto: (Foto: Okezone)
Warta Ekonomi, Papua -

Kerusuhan yang terjadi di Kota Manokwari dan Sorong, Papua Barat, langsung menyita perhatian publik. Insiden kerusuhan pecah bermula dari isu pengusiran warga Papua di Surabaya, Jawa Timur, pada 17 Agustus lalu.

 

Namun demikian, Kepala Dinas Pariwisata Papua Yoseph Matituna mengatakan kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah Papua seperti Manokwari dan Sorong tidak membawa dampak besar pada sektor pariwisata Papua secara keseluruhan.

 

"Provinsi Papua berbeda dengan Pronvisi Papua Barat. Dan terkait kejadian kemarin di Manokwari dan Sorong tidak berdampak di Provinsi Papua, karena tidak terjadi hal-hal destruktif seperti di Papua Barat," jelas Yoseph Matituna saat dihubungi Okezone.

 

bandara-sorong-sempat-ditutup-kadispar-raja-ampat-aktivitas-wisata-tetap-lancar-7t4UP8SmKQ.jpg

 

Namun begitu, Yoseph tidak memungkiri bahwa kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri di kalangan wisatawan. Karenanya, keamanan menjadi salah satu elemen terpenting dan pertimbangan utama bagi setiap wisatawan yang hendak traveling. Ia pun berharap agar ke depannya kondisi Papua cepat pulih dan kembali kondusif.

 

"Syukurnya 2 event pariwisata yang masuk dalam CoE Pariwisata Nasional yakni, Festival Biak Monara Wampase dan Festival Budaya Lembah Baliem sudah dilaksanakan menjelang 17 Agustus 2019," terangnya.

 

Seperti yang diwartakan sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut bahwa kerusuhan yang terjadi di Papua Barat lantaran masyarakat dan mahasiswa terpancing emosi dipicu oleh beredarnya video di Media Sosial.

 

Dedi mengatakan, massa yang berunjuk rasa diwarnai kerusuhan itu tidak terima dengan konten atau isi dari video yang beredar di medsos. Pasalnya, masyarakat Papua merasa terhina dari isi video tersebut. Meskipun, peredaran video tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya. Oleh sebab itu, Polri akan mengerahkan tim Siber Bareskrim Polri untuk menelusuri kebenaran konten video itu.

 

Unjuk rasa warga pun terjadi di Kota Manokwari, Papua Barat, sebagai bentuk protes dugaan persekusi dan serangan rasis terhadap mahasiswa Papua di Pulau Jawa. Bahkan, massa melakukan pembakaran terhadap Kantor DPRD Papua Barat.

 

 

Selain itu, pengunjuk rasa juga memenuhi jalan-jalan utama Kota Manokwari. Sejumlah ruas jalan protokol di Ibu Kota Papua Barat itu diblokir massa.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: