Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandara Sorong Sempat Ditutup, Kadispar Raja Ampat Bilang. . .

Bandara Sorong Sempat Ditutup, Kadispar Raja Ampat Bilang. . . Kredit Foto: (Foto: Andrew Chan/Okezone)
Warta Ekonomi, Raja Ampat -

Imbas dari kerusuhan yang terjadi di Kota Manokwari, berdampak signifikan pada sektor pariwisata di wilayah Papua Barat. Diwartakan sebelumnya, Papua Barat menjadi rumah bagi sejumlah destinasi wisata unggulan Indonesia, salah satunya Raja Ampat.

 

Karena adanya kerusuhan tersebut, sektor pariwisata Papua Barat sempat mengalami pergolakan. Karenanya, Massa dilaporkan sempat melakukan aksi perusakan beberapa fasilitas publik, termasuk fasilitas di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, yang menjadi salah satu pintu utama wisatawan untuk masuk ke wilayah Raja Ampat.

 

Saat dikonformasi. Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo mengaku tak mengetahui adanya kerusakan dan tak ingin berkomentar lebih banyak terkait rusaknya fasilitas bandara.

 

n5gun2iytsfe1hk13bw8_19145.jpg

 

"Saya enggak bisa berkomentar terkait kerusakan bandara harus langsung tanya otoritas bandara," terangnya saat dihubungi Okezone, Selasa, 20 Agustus 2019.

 

Pengrusakan fasilitas publik seperti bandara tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para wisatawan yang sedang, atau hendak berkunjung ke Raja Ampat. Namun, Yusdi meyakinkan bahwa semua kegiatan wisatawan yang berada di Raja Ampat tidak mengalami masalah, bahkan berjalan lancar seperti biasanya.

 

"Semua kegiatan wisata berjalan lancar tidak ada kendala, di sini aman semuanya," timpalnya.

 

Potensi wisata Raja Ampat

 

Raja Ampat dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan mancanegara ke Indonesia. Karena, destinasi wisata ini menyuguhkan sejumlah spot diving yang sudah diakui dunia internasional. Keeksotisan gugusan pulau karang di Raja Ampat pun digadang-gadang menjadi salah satu daya tarik utama di mata wisatawan.

 

Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa keindahan Raja Ampat tidak hanya terletak pada panorama alamnya saja.

 

“Penyinaran matahari di Raja Ampat itu cukup panjang, sehari bisa sampai 12 jam. Selain itu, air yang ada di tempat ini belum tercemar, kekayaan alamnya masih orisinil, serta pasir pantainya yang berkilau bak butiran berlian,” beber Edi Sumarwoto, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat kepada Okezone, beberapa waktu lalu.

 

qviixwf08cddqn5igft0_18189.jpg

 

Untuk budaya, masyarakat di Raja Ampat memiliki beragam produk kebudayaan yang unik yang bisa dieksplorasi wisatawan. Salah satunya adalah bagaimana cara mereka merawat alam.

 

“Mereka punya kedalaman berfikir dan perasaan yang sangat halus sehingga bisa menghargai kehidupan alam yang ada disana. Tidak perlu teknologi canggih. Hanya kesadaran saja yang diperlukan,” pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: