Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti Australia: China Mampu Sapu Bersih Pangkalan Militer Amerika Serikat

Peneliti Australia: China Mampu Sapu Bersih Pangkalan Militer Amerika Serikat Kredit Foto: FOTO/Reuters
Warta Ekonomi, Sydney -

Peneliti yang berasal dari Australia memberikan laporan baru yang mengklaim bahwa rudal balistik China dapat menyapu bersih pangkalan militer Amerika Serikat (AS) beberapa jam jika perang meletus di Pasifik Barat. Hal tersebut disampaikan dalam laporan setebal 104 halaman. Pernyataan tersebut diterbitkan oleh Pusat Studi Amerika Serikat di Universitas Sydney, di mana mereka menganalisis strategi dan pengeluaran militer AS serta aliansi di wilayah tersebut.

 

Menurut para ahli militer China percaya bahwa Amerika Serikat merupakan kekuatan superior di wilayah Pasifik.

Mengutip dari SCMP, Rabu (21/8/2019) mengatakan kepada This Week in Asia bahwa keseimbangan kekuasaan di kawasan itu harus menjadi perhatian semua negara Asia, termasuk mereka yang berusaha mempertahankan hubungan baik dengan kedua negara adidaya. Ia menyampaikan hal itu perlu untuk mencegah China menggunakan kebijakan luar negeri yang agresif.

 

23kl91w7db567sgwpe2k_19795.jpg

 

Laporan tersebut secara akurat menyatakan bahwa China membuat kemajuan teknologi yang pesat.

China juga diperkirakan akan menugaskan kapal induk kedua, yang merupakan kapal induk tipe 001A. Armada AS memiliki 11 kapal induk bertenaga nuklir sehingga prospek China melampaui Amerika Serikat untuk supremasi militer sangat kecil.

 

Laporan yang diluncurkan secara resmi pada Senin itu mengatakan "peningkatan persenjataan rudal jarak jauh milik China merupakan ancaman bagi hampir semua pangkalan, sekutu dan pangkalan rekanan Amerika, landasan terbang, pelabuhan dan instalasi militer di Pasifik Barat".

 

a3bcbapx53k7he6jnyu8_14052.jpg

 

Dalam laporan juga menunjukkan bahwa China dapat mengerahkan rudal sebelum bala bantuan AS tiba, memberi China keuntungan besar pada awal pertempuran.

 

"Karena fasilitas-fasilitas ini dapat dianggap tidak berguna dengan serangan presisi pada jam-jam awal konflik," isi laporan tersebut.

 

Laporan juga mendesak sekutu AS dan seperti Australia dan Jepang untuk merombak investasi militer dan rencana militer mereka. China memiliki rudal pembunuh DF-21D, yang dapat menghantam kapal induk AS yang bergerak pada jarak hingga 1.500 km.

 

Rudal tersebut merupakan rudal balistik konvensional yang mampu menyerang Singapura dan kepentingan besar Amerika lainnya di Korea Selatan dan Jepang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: