Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia-China Agendakan Bertemu DK PBB untuk Bahas AS

Rusia-China Agendakan Bertemu DK PBB untuk Bahas AS Kredit Foto: Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, New York -

Rusia dan China sepakat mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membahas masalah pelik terkait peluncuran rudal baru Amerika Serikat (AS).

Wakil Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy mengatakan, Rusia dan China telah meminta pertemuan DK PBB mengenai rencana Washington untuk menguji dan menyebarkan rudal darat jarak menengah.

"Bersama dengan rekan-rekan dari China, kami meminta pertemuan DK PBB sehubungan dengan pernyataan Amerika Serikat (AS) tentang rencananya untuk menguji dan menggunakan rudal jarak menengah," jelas Polyanskiy, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (21/8/2019).

Rusia dan China sebelumnya kompak menuduh AS memicu perlombaan senjata baru setelah menguji coba rudal jelajah Tomahawk berbasis darat. Tes rudal ini dilakukan hari Senin (19/8/2019) atau beberapa minggu setelah Washington menarik diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987.

Dalam uji cobanya, rudal jelajah yang mampu melakukan konfigurasi nuklir itu menghantam targetnya setelah terbang lebih dari 500 kilometer. Keberhasilan tes misil berbasis darat ini disampaikan Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Peluncuran rudal versi seperti itu dilarang selama beberapa dekade setelah perjanjian INF ditandatangani tahun 1987 oleh Presiden AS Ronald Reagan dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev kala itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengutuk peluncuran rudal terbaru AS, tapi menegaskan bahwa Moskow tidak ingin memulai perlombaan senjata baru, dan tidak akan mengerahkan rudal baru kecuali AS melakukannya terlebih dahulu.

Beijing juga menyerang AS karena perilaku provokatifnya, memperingatkan bahwa uji coba rudal seperti itu dapat mengarah pada "putaran lain perlombaan senjata", dan memiliki dampak negatif serius terhadap keamanan internasional dan regional.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: