Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak Minta Maaf, Alasan UAS Masya Allah...

Tolak Minta Maaf, Alasan UAS Masya Allah... Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendakwah Ustad Abdul Somad (UAS) menolak untuk meminta maaf terkait kutipan ceramahnya terkait pandangan Islam tentang salib.

Menurutnya, ceramah itu dilakukan di tengah umat Islam. Bahkan, ia mengatakan jika ada orang luar yang tersinggung terkait ceramah tersebut. Kemudian, ia bertanya apakah dirinya harus  meminta maaf.

"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya di tengah komunitas Umat Islam, di dalam rumah Ibadah saya. Bahwa kemudian ada yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?" katanya usai memenuhi panggilan MUI di Kantor MUI, di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Baca Juga: 4 Klarifikasi Ustaz Abdul Somad Soal Ceramah Salib

Baca Juga: Polisi Belum Akan Periksa UAS Soal Viral Video Salib

Kamudian, ia mengutip surat Al-Maidah ayat 73 yang menegaskan keyakinan untuk tidak perlu meminta maaf. Menurutnya, jika dirinya minta maaf, ia mengatakan bahwa ayat itu mesti dibuang.

"Dalam islam mengatakan; Laqad kafarallazina qalu innallaha salisu salasah, wa ma min ilahin illa ilahuw waid, wa il lam yantah 'amma yaqlna layamassannallazina kafar min-hum 'azabun alim, sesungguhnya 'maaf' kafirlah orang yang mengatakan Allah itu 3. Saya jelaskan itu di tengah umat Islam, lalu orang yang mendengar itu tersinggung atau tidak? Tersinggung. Apakah perlu saya minta maaf? Kalau saya minta maaf, berarti ayat itu musti dibuang. Nauzubillah," tegasnya.

Sebelumnya, beredar potongan video ceramah Abdul Somad yang mengatakan bahwa dalam hukum Islam, salib adalah tempat bersarangnya jin kafir. 

Terkait ceramahnya, UAS dilaporan ke Markas Kepolisian Resor Sikka di Nusa Tenggara Timur atau NTT oleh Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere pada Sabtu (17/8).

Ustad Somad sendiri telah memberikan klarifikasi terkait dugaan penistaan agama tersebut dengan tiga pernyataan bahwa dia hanya menanggapi pertanyaan anggota jemaah, kajian dalam video tersebut disampaikan secara tertutup di dalam masjid, serta kejadian itu sudah lama.

"Pengajian itu lebih 3 tahun lalu. Sudah lama, di kajian subuh Sabtu, di Masjid Annur, Pekanbaru. Karena rutin pengajian di sana, 1 jam pengajian dilanjutkan dengan tanya jawab," kata Somad dalam video yang diunggah akun YouTube FSRMM TV pada hari Minggu.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: