Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Istri Kabinet Kerja Ini Cegah Stunting di Bangli

7 Istri Kabinet Kerja Ini Cegah Stunting di Bangli Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tujuh istri kabinet kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja (KK) melakukan sosialisasi konvergensi pencegahan stunting dengan mengunjungi PAUD Semara Murti sebagai percontohan pencegahan stunting di Desa Pengotan, Kabupaten Bangli, Bali, Kamis (22/8/2019).

Ketujuh pengurus OASE KK tersebut adalah I Gusti Ayu Bintang Puspayoga (istri Menteri Koperasi dan UKM), Riri Sandjojo (istri Menteri Desa PDTT), Ma'rifah Hanif Dhakiri (istri Menakertrans), Koes Moeldoko (istri Kepala Staf Kepresidenan), Endang Budi Karya (istri Menhub), Nora Ryamizad Ryacudu (istri Menhan), dan Dedet Primadi (istri Sekjen Kemenkes).

"Salah satu program kami di OASE bidang II adalah peningkatan kualitas keluarga, yaitu pencegahan stunting. Salah satunya program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Ini kecil dan ringan, tapi dampaknya besar," kata Bintang Puspayoga, Ketua Bidang II OASE KK dalam sambutannya.

Baca Juga: Cegah Stunting, Program Ma'ruf Amin 'Cerdas'

Menurut Bintang, pencegahan stunting ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo bahwa semua kementerian/lembaga harus bersama-sama mengeroyok program stunting.

"Sosialisasi pencegahan stunting ini dilakukan atas kerja sama OASE KK dengan beberapa kementerian dalam upaya menurunkan angka stunting di desa-desa di Indonesia," ujar Bintang.

Saat ini, masih ada sekitar 160 kabupaten/kota yang masih mengalami stunting. "Desa Pengotan di Bangli ini termasuk daerah rawan stunting," ungkap Bintang.

Oleh karena itu, lanjut Bintang, perhatian terhadap PAUD-PAUD seluruh Indonesia harus terus ditingkatkan karena merupakan pendidikan utama dan pendidikan formal pertama yang diberikan pada anak. "Kuncinya di gerakan Posyandu. Kalau Posyandu ini berjalan dengan baik, stunting bisa ditangani," terang Bintang.

Baca Juga: WHO Catat 35% Balita di Indonesia Adalah Penderita Stunting

Bintang menambahkan, pencegahan stunting bisa dilakukan secara ringan melalui pola asuh, pola makan, sanitasi, dan itu ada di Posyandu. Harapannya agar stunting bisa ditangani. "Posyandu merupakan ujung tombak pencegahan stunting," pungkas Bintang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: