Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Perusahaan Memilih Layanan Cloud, Saham Salesforce Naik 7%

Banyak Perusahaan Memilih Layanan Cloud, Saham Salesforce Naik 7% Kredit Foto: File/readitquik.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salesforce.com Inc, perusahaan perangkat lunak berbasis awan (cloud) dengan layanan platform Customer Relationship Management (CRM) memperkirakan pendapatan kuartal ketiga dan setahun di atas perkiraan Wall Street pada hari Kamis (22/8/2019).

Keuntungan perusahaan berasal dari akuisisi dan banyaknya perusahaan yang mulai memilih layanan berbasis cloud, dan kenaikan saham 7 % setelah perpanjangan perdagangan. Perusahaan mengharapkan pendapatan US$4,44 miliar menjadi US$4,45 miliar untuk kuartal saat ini, melampaui ekspektasi analis dari $ 4,25 miliar.

Salesforce telah menghabiskan miliaran dolar untuk akuisisi dalam beberapa tahun terakhir, menambahkan perusahaan-perusahaan seperti Tableau dan MuleSoft, melindungi pangsa pasarnya saat melawan Microsoft Corp dan Oracle Corp.

Baca Juga: NetApp Gandeng Alibaba dan Equinix, Hadirkan Solusi Hybrid Cloud untuk Bisnis

Perusahaan yang berbasis di San Francisco juga mengatakan mengharapkan akuisisi Tableau, yang terbesar yang pernah ada, untuk menambah nilai dalam kisaran US$550 juta dan US$600 juta untuk tahun ini. Tableau, yang menyediakan analitik data yang memungkinkan AI untuk perusahaan seperti Netflix dan Verizon, diakuisisi pada 1 Agustus dengan harga US$15,3 miliar.

“Penutupan awal Tableau membantu Salesforce tumbuh,” ujar Steve Koenig dari Wedbush Securities, seperti dikutip Reuters.

Menurut Koenig, Salesforce juga tumbuh secara organik. Perusahaan menaikkan perkiraan pendapatan 2020 di kisaran US$16,75 miliar menjadi US$16,90 miliar, mengalahkan perkiraan analis dari US$16,64 miliar, menurut data IBES dari Refinitiv. Sebelumnya diperkirakan kisaran US$16,10 miliar hingga US$16,25 miliar.

Baca Juga: Lagi, Bos Salesforce Habiskan Rp500 Miliar untuk Donasi

Meskipun penghasilan bersih turun menjadi US$91 juta, atau 11 sen per saham, dari US$299 juta, atau 39 sen per saham, setahun sebelumnya. Tapi menurut data IBES dari Refinitiv total pendapatan melonjak 22% menjadi US$4 miliar pada kuartal kedua yang berakhir pada 31 Juli, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar US$3,95 miliar. Pendapatan dari Sales Cloud, produk andalannya untuk manajemen hubungan pelanggan, naik 12,5% menjadi US$1,13 miliar, terhitung sekitar sepertiga dari pendapatannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: