Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Satpam Tewas Dipatok Ular, Begini Cara Penanganan Korban Dipatok Ular

Kasus Satpam Tewas Dipatok Ular, Begini Cara Penanganan Korban Dipatok Ular Kredit Foto: Shutter
Warta Ekonomi, Tangerang Selatan -

Seorang sekuriti di Gading Serpong, Tangerang, tewas usai dipatok ular Welang. Korban tak bisa diselamatkan karena bisa sudah menjalar ke seluruh tubuh.

 

Sekuriti tersebut bernama Iskandar. awalnya ia ingin mengevakuasi ular Welang dari salah satu rumah yang ada di Cluster Michelia Gading Serpong, Tangerang. Oleh karena tak ada alat yang memungkinkan, Iskandar diketahui hanya menggunakan sapu lidi untuk menangkap ular.

 

Namun, saat hendak mengangkap, tangannya dipatok ular dan bisa langsung merasuk tubuhnya. Menurut laporan polisi, Iskandar sebetulnya sudah menyedot bisa ular tersebut dengan mulutnya sendiri, tapi penanganan tersebut tak berhasil. Ditambah, waktu penanganan medis yang lambat pun menjadi kendala lain. Setelah kejadian gigitan dan tubuh Iskandar mulai 'ambruk', ia dibawa ke salah satu rumah sakit terdekat.

 

sekuriti-di-tangerang-tewas-usai-coba-jinakkan-ular-dengan-sapu-lidi-xWewya6AWh.jpg

 

Namun, pihak rumah sakit tidak memiliki obat anti-racun ular. Iskandar lantas di bawa ke rumah sakit lain dan barulah ditangani. Tubuhnya terlanjur kejang-kejang dan napasnya sesak. Tak lama, Iskandar tewas. Dia meninggal dunia masih dengan pakaian satpam di tubuhnya.

 

Melihat dari kasus ini, bagaimana penanganan pertama yang bisa dilakukan setelah Anda digigit ular Welang? Apakah mengisapnya ulang dengan mulut adalah cara yang tepat?

 

Seperti diwartakan dari Toxinology, jika Anda digigit ular Welang atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Bungarus Fasciatus, tubuh akan mengalami kelumpuhan, kerusakan otak, pendarahan, hingga meninggal dunia seperti yang dialami Iskandar.

 

Bagaimana penanganan yang tepat setelah digigit ular Welang?

 

Pertama yang wajib dilakukan yaitu tetap tenang dan usahakan korban untuk langsung berbaring dan tetap diam, jangan histeris. Kita semua paham, setelah digigit pasti akan ada pikiran meninggal mendadak atau kondisi lainnya, tapi usahakan jangan munculkan pikiran semacam itu.

Pikiran positif itu bisa muncul dengan fakta ini, bisa ular ini sejujurnya relatif lambat merusak tubuh, tetapi memang akan menjadi semakin parah jika tidak langsung ditangani. Perawatan medis modern sangat diperlukan segera.

 

Pertama yang diperhatikan yaitu bekas gigitan ular Welang jangan dirusak oleh apa pun, termasuk mengisapnya keluar dengan mulut. Upaya membersihkan bisa pun tidak diperkenankan, apalagi dicuci dengan air, karena dapat menggangu pendeteksian racun di saat tim medis memeriksa.

 

Jika gigitan terdapat di bagian lengan, usahakan untuk melepas semua aksesori yang ada di lengan, seperti cincin, jam tangan, gelang, atau apa pun yang ada di lengan. Ini harus dilakukan karena dapat bertindak sebagai tourniquets jika edema berkembang.

 

Ini menjadi penting, ketika korban mengaku alami sulit bernapas atau jantungnya berdebar sangat kencang, maka harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan ragu untuk meminta dan memaksa karena akan menyebabkan kematian jika tidak disegerakan.

 

Tak hanya dilarang menyedot bisa dengan mulut, bekas gigitan juga jangan diberikan alkohol. Karena, itu tidak akan mengatasi masalah sama sekali. Jadi, upayakan untuk sesegera mungkin di bawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Ingat, jangan panik! Ular Welang yang menjadi penyebab tewasnya satpam di Gading Serpong, Tangerang, perlu diwaspadai sekali. Sebab, ular ini memang memiliki racun yang mematikan. Tapi, dengan penanganan yang tepat, korban gigitan ular Welang sebetulnya bisa diselamatkan. 

 

Lantas, apa ciri-ciri utama ular Welang dan kenapa ular ini begitu mematikan?

 

Dikutip dari Thai National Parks, ular ini merupakan spesies ular elapid yang banyak ditemukan di anak benua India dan Asia Tenggara. Ular ini tergolong ulang yang besar dengan panjang maksimal bisa mencapai 2,1 meter. Ular ini sejatinya termasuk dalam jenis ular pemalu. Mereka tidak suka berada di suatu wilayah yang ramai dan lebih memilih bersembunyi di semak-semak. Ular ini juga punya kebisaan unik, di mana mereka lebih suka menyembunyikan kepala mereka di dalam lilitan tubuhnya sendiri.

 

Berbicara mengenai kebiasaan menyerang, ular ini sebetulnya tidak agresif. Tapi, kalau memang dalam kondisi bahaya, mereka akan menyerang sangat brutal, terlebih saat malam hari.

 

Meski menyeramkan, pada siang hari sebetulnya ular ini lebih suka berbaring di rumput, lubang, atau saluran air. Tipikel ular pasif. Perlu dicatat, ular ini akan banyak terlihat di saat musim hujan. Namun, bisa ular ini mengandung neurotoksin dengan nilai 2,4 mg/kg sampai 3,6 mg/kg SC, 1,289 mg/kg IV, dan IP 1,55 mg/kg. Jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh korban rata-rata 20-114 mg. Efek yang biasa ditimbulkan dari bisa ular Welang adalah muntah-muntah, sakit perut, diare, pusingm kelumpuhan, hingga meninggal dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: