Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Terbang ke Indonesia, Fintech Australia Ini Unggulkan Tiga Fitur Investasi Buat Para Milenial

Resmi Terbang ke Indonesia, Fintech Australia Ini Unggulkan Tiga Fitur Investasi Buat Para Milenial Kredit Foto: Raiz
Warta Ekonomi, Jakarta -

Resmi merilis aplikasi di sistem operasi Android hari ini, financial technology (fintech) Raiz Invest Indonesia mengenalkan dua fitur investasi reksa dana, meliputi: Recurring Investment dan Lump Sum Investment.

Recurring Investment merupakan metode cicilan investasi dalam jumlah dan frekuensi tertentu, tergantung jadwal yang ditentukan oleh masing-masing pengguna aplikasi. Minimal investasi di platform Raiz adalah Rp10 ribu, sedangkan nominal maksimalnya Rp2 juta per hari per individu.

"Sementara, Lump Sump Investment itu beli reksa dana secara langsung," lanjut CEO Raiz, Melinda N. Wiria ketika ditemui di acara peluncuran aplikasi Raiz, Jumat (23/8/2019).

Baca Juga: Fintech Asal Australia Ini Rilis di Indonesia, Minimal Investasi Reksa Dana Rp10 Ribu

Untuk menghindari biaya transfer dalam proses investasi mikro di platformnya, Raiz menetapkan biaya berlangganan aplikasi. Untuk periode langganan tiga bulan dikenakan Rp50 ribu, sedangkan periode 12 bulan dihargai Rp180 ribu. 

Melinda berkata, "Saat ini kami membuat skema seperti itu. Begitu berlangganan sudah tidak dikenakan biaya transaksi."

Sementara itu, di Australia, aplikasi Raiz memiliki fitur ketiga, yakni metode Round-up (pembulatan). Dengan fitur itu, setiap selisih nilai transaksi di rekening bank atau uang elektronik yang terdaftar sebagai Akun Pengeluaran (Spending Account) akan dibulatkan ke atas dan dicatat. 

Baca Juga: Ini Cara Jitu Akselerasi Ekosistem Fintech Indonesia

Jika pembulatan yang terkumpul telah mencapai jumlah tertentu, maka dana di rekening Bank atau uang elektronik yang terdaftar sebagai Akun Pendanaan (Funding Account) akan didebit dan dananya diinvestasikan ke efek pasar modal. Di Indonesia, fitur tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan diharapkan bisa segera tersedia sekitar sebulan lagi.

Model bisnis platform itu bukanlah supermarket reksa dana online, melainkan lebih berperan sebagai channel pembelian reksa dana. Fintech asal Australia itu bekerja sama dengan manajemen investasi Avrist dalam menawarkan tiga portofolio reksa dana (pasar uang, pendapatan tetap, dan indeks saham).

Hingga akhir 2019, Raiz menargetkan 40 ribu pengguna di Indonesia. Setelah mengadakan soft launching pada Maret lalu, telah ada 80 ribu calon pengguna yang terjaring dalam kampanye digital Raiz. Di Australia sendiri, aplikasi Raiz meluncur pada Februari 2016 dan saat ini telah diunduh lebih dari 1,1 juta kali.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: