Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Era Milenial, Perusahaan Perlu Memahami Hal Ini

Era Milenial, Perusahaan Perlu Memahami Hal Ini Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era talenta milenial yang memadati banyak kursi berbagai perusahaan, para pemimpin perusahaan perlu memperhatikan dan memberikan banyak hal untuk tetap bisa menjaga kenyamanan dan keamanan karyawan agar tetap produktif.

Kepada Warta Ekonomi, Lars Wittig, Wakil Presiden Penjualan IWG di Asean, Taiwan, dan Korea Selatan, mengungkapkan beberapa hal yang harus dipahami perusahaan agar tidak kehilangan talenta milenialnya.

1. Ruang Kerja

Konsep ruang kerja yang kreatif, kolaboratif dan sosial telah mendapatkan banyak momentum dalam beberapa tahun terakhir. Sementara ada perbedaan yang jelas antara lingkungan sosial dan kerja, banyak yang percaya bahwa lingkungan kerja ditingkatkan dengan menumbuhkan komunitas profesional yang berpikiran sama. Milenial telah mendefinisikan ulang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dan mendorong bisnis perusahaan ke depan.

Penelitian terbaru IWG mengenai tren ruang kerja global telah menunjukkan bahwa menggunakan ruang kerja fleksibel dapat menghasilkan peningkatan produktivitas, tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, dan kepuasan kerja yang lebih tinggi secara keseluruhan di antara karyawan. Pengusaha dan pemilik bisnis harus mempertimbangkan bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang positif dan hangat.

Baca Juga: Ingin Karyawan Produktif? Ini Ruang Kerja yang Harus Diperhatikan Perusahaan

2. Bimbingan dan Networking 

Karyawan adalah bagian penting dari organisasi, jadi penting untuk menciptakan peluang bagi peningkatan karir melalui bimbingan atau networking. Ketika perusahaan mendapatkan hak ini, bimbingan dan networking membantu karyawan baru untuk unggul dan mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan pada setiap tahapan karir.

Selain itu, karyawan yang didorong untuk mengembangkan keterampilan jaringan akan tetap di atas tren industri terbaru dan bertemu dengan para profesional lain yang dapat membantu menghubungkan mereka dengan sumber daya untuk mendorong pengembangan karir.

3. Jam Kerja Fleksibel dan Lokasi Strategis

Perilaku kerja telah berubah secara drastis dalam beberapa tahun terakhir sedemikian rupa sehingga jam kerja reguler 9 sampai 5 telah berjalan dengan sendirinya. Namun, fasilitas drop-in yang lebih profesional diperlukan, karena karyawan tidak puas dengan bekerja di rumah atau di kafe. 

Baca Juga: Bikin Iri, Kerja di Adira Insurance Ngantor Cuma Sehari Sisanya di Rumah

"Dalam survei terbaru kami terhadap para profesional di seluruh dunia, termasuk Indonesia, 75 persen dari responden menunjukkan bahwa kerja fleksibel meningkatkan produktivitas bagi karyawan karena pengurangan waktu perjalanan, kemampuan untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja dan kemampuan untuk bekerja yang menginspirasi, serta lingkungan yang memotivasi," jelas Lars Wittig kepada Warta Ekonomi.

Sekitar 77 persen dari organisasi juga mengindikasikan bahwa mereka dapat menarik dan mempertahankan bakat karena kerja fleksibel adalah keuntungan yang dicari oleh calon karyawan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: