Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemindahan Ibu Kota Harus Dibatalkan, Ini yang Urgen!

Pemindahan Ibu Kota Harus Dibatalkan, Ini yang Urgen! Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) melakukan riset terhadap rencana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta, yaitu Pulau Kalimantan dari sisi dampaknya pada ekonomi. Indef menggunakan metode analisis model ekonomi keseimbangan umum atau computable general equilibrium (CGE).

Peneliti Indef Rizal Taufikurohman mengatakan, model ini digunakan untuk melihat dampak perubahan variabel ekonomi secara umum terhadap distribusi pendapatan pada berbagai bentuk rumah tangga, sektor industri, dan beberapa indikator ekonomi.

Rizal mengatakan, dari hasil riset yang dilakukan, Indef menilai rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan perlu ditinjau ulang. Ia berpendapat, dari sisi ekonomi pemindahan ibu kota tidak berdampak terhadap PDB riil nasional. Demikian halnya terhadap indikator ekonomi makro pembentuknya.

Baca Juga: Ternyata Ibu Kota Belum Fix Pindah ke Kalimantan Timur, Ini Klarifikasi Sofyan Djalil

"Artinya, pemindahan ibu kota negara saat ini tidak memberikan dampak dalam perbaikan pertumbuhan ekonomi, sehingga saat ini bukan menjadi prioritas untuk pembangunan ekonomi," kata Rizal dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Selain itu, lanjut dia, pemindahan ibu kota negara sebaiknya dilakukan dalam kondisi perekonomian negara sedang mapan dan stabil. Di mana produktivitas industri atau sektor tradable goods berbasis sumber daya sedang tumbuh baik dan secara signifikan mendorong nilai tambah dan muliflier effect yang tinggi, baik level regional maupun nasional.

"Pemerintah sebaiknya fokus menyelesaikan masalah ekonomi nasional yang saat ini sedang tidak menguntungkan dan penuh tantangan berat. Terutama kondisi ekonomi global yang unpredictable, dengan mendorong produktivitas aggregate supply. Seperti deindustrialisasi dini, lapangan kerja, kualitas sumber daya manusia, perbaikan kinerja neraca perdagangan, iklim investasi, biaya investasi tinggi, dan pemenuhan kebutuhan pangan," ucapnya.

Baca Juga: Calon Ibu Kota Baru Ternyata Tak Bebas dari Gempa

Selanjutnya, pemindahan ibu kota memerlukan kajian dan perencanaan secara matang, eksekusinya efektif dan efisien, dan tidak mengganggu siklus bisnis perekonomian, baik sektoral, regional, dan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: