Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Update Penanganan Tumpahan Minyak di Laut Utara Jawa

Update Penanganan Tumpahan Minyak di Laut Utara Jawa Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus melakukan upaya untuk mengatasi masalah minyak yang tercecer di perairan Utara Jawa dengan menutup sumur YYA-1.

Informasi terbaru, PHE ONWJ saat ini menginformasikan bahwa pengeboran relief well YYA-1RW telah menembus kedalaman 6.390 feet atau 1.947 meter atau dari target 9.000 feet atau 2.765 meter.

"Kami akan mengontrol sumur YYA-1 melalui sumur baru YYA-1RW ini, sehingga nanti bisa secepatnya menutup sumur agar tidak lagi menumpahkan minyak," terang VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE), Ifki Sukarya, Jumat (23/8/2019).

Dirinya melanjutkan, pengeboran sumur yang dilakukan secara miring ini membutuhkan akurasi tinggi karena harus mencari dan menemukan lubang sumur YYA-1. Setelahnya, baru dipompakan lumpur berat ke dalam sumur baru dengan tujuan mematikan sumur YYA-1.

Baca Juga: Tinjau Minyak Tumpah di Karawang, Rini Janji September Tuntas

PHE ONWJ memakai perusahaan well control kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu, yakni Boots & Coots. Perusahaan asal AS itu telah berpengalaman dan terbukti menghentikan insiden serupa sumur YYA-1 dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko. 

"Nanti, setelah sumur YYA-1 dinyatakan mati, akan dilakukan monitoring selama 24 jam penuh sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon atau penutupan sumur secara permanen," tegas Ifki.

Selain itu, strategi berlapis untuk menahan tumpahan minyak sumur YYA-1 dilakukan agar tidak meluas ke perairan terus dilakukan. Di offshore, dioperasikan tandon fluida, static, dan movable oil boom dengan total panjang 6.600 meter serta pengoperasian lima unit oil skimmer untuk menyedot minyak yang telah terlokalisasi, serta penyiagaan 46 kapal.

Sedangkan di onshore, telah dipasang oil boom dengan total panjang 6825 meter yang tersebar di delapan titik di Pesisir Karawang dan Kepulauan Seribu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: