Ingin Luncurkan Uang Elektronik BPD dan BPR NTT Gandeng DigiAsia

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Nusa Tenggara Timur melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pelaku financial technology (fintech) Digiasia Bios, dalam acara Digital Banking and Fintech Ecosystem Gathering di Bali, Kamis (22/8/2019).

Hermansjah Haryono, CEO Digiasia Bios, mengatakan, fokus penandatanganan MoU itu untuk menyediakan uang elektronik, baik card based maupun server based, peer to peer lending dan remitensi.

Digiasia Bios sendiri merupakan perusahaan yang memiliki misi agar layanan keuangan di Indonesia dapat dinikmati setiap orang dan seluruh warga Indonesia dapat menjadi bagian dari masyarakat nontunai, baik melalui pembayaran digital, pinjaman P2P atau pengiriman uang dalam satu aplikasi.

"Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal, setelah itu kami akan membahas teknis yang  detailnya akan segera dirangkumkan dalam perjanjian kerja sama," jelas Hermansyah.

Baca Juga: China Akan Luncurkan Uang Digital Sebelum Libra

Selain itu, lanjut Hermansyah, ketiga pihak tersebut berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, terutama di Nusa Tenggara Timur.

Dia mengungkapkan, saat ini hanya sekitar 49% masyarakat Indonesia yang mempunyai akses ke perbankan. Dengan menggandeng BPD dan BPR, Digiasia Bios yakin bisa meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Karenanya, fintech dan perbankan perlu bahu-membahu memberikan layanan keuangan yang maksimal untuk masyarakat. Dalam mengadakan layanan digital, sebagai bank konvensional yang belum terlalu besar, BPD dan BPR dapat menyerahkannya pada perusahaan berbasis digital seperti fintech Digiasia Bios.

"Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, maka dapat mendorong inklusi keuangan di Indonesia," ujarnya.