Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putus dari Gerindra, Bupati Sragen Mau Balikan sama PDIP?

Putus dari Gerindra, Bupati Sragen Mau Balikan sama PDIP? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati akhirnya buka suara soal spekulasi statusnya di Partai Gerindra. Yuni yang melompat ke Gerindra demi maju Pilkada Sragen 2011 usai dipecat dari PDIP mengaku sudah memutuskan untuk mundur dari Gerindra.

Keputusan Yuni diambil dengan alasan mengejutkan. Ia secara tersirat mengaku telah bersalah lantaran berseberangan haluan dengan Gerindra saat Pemilu 2019 lalu. Hal itu terungkap dari pernyataan Yuni kepada wartawan saat ditemui di GOR Diponegoro Sragen, Jumat (23/8/2019).

Yuni yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji, mengatakan, dirinya memang telah mengajukan pengunduran diri sebagai kader Partai Gerindra dan juga Ketua Dewan Pembina parpol tersebut.

Pengunduran diri itu diajukan usai Pemilu April 2019 lalu. Yuni mengatakan, dalam sebuah organisasi ada aturan yang harus ditaati oleh setiap kader, terikat dengan keputusan partai.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Gerindra Dukung Jokowi Bentuk Kementerian Investasi

Alasannya mundur lantaran pada saat Pilpres 2019 Yuni mengaku mengambil sikap yang berbeda dengan keputusan Partai Gerindra. Saat itu, dirinya mendukung paslon nomor 01, sementara garis instruksi Partai Gerindra mendukung paslon nomor 02.

Pihaknya siap dengan keputusan partai karena telah berseberangan. Keputusannya tersebut tentunya membawa dampak dan konsekuensi.

"Oleh sebab itu sebelum semuanya menjadi masalah yang berkepanjangan, saya mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi kepada Gerindra sebagai ketua dewan pembina sekaligus kader Partai Gerindra," ujarnya kepada wartawan.

Pengajuan ini disampaikan kepada DPC, DPD termasuk DPP Gerindra sebelum berangkat haji lalu. Langkah ini diambil sebagai bentuk menghormati parpol tersebut.

"Tentu saja saya tidak bisa mengharapkan untuk Gerinda mentolerir ataupun memberikan dispensasi atau istilahnya memberikan maaf atau apalah namanya untuk saya," urainya.

Yuni juga mengaku telah dibesarkan oleh Partai Gerindra maupun PDIP. Bahkan ia mengaku kedua parpol tersebut telah membentuk karakter sebagai seorang pemimpin di Sragen. Ditanya soal pengajuan rehabilitasi kader PDIP, Yuni mengaku belum mendapatkan jawaban apa pun dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Baca Juga: Menyinggung Mobil Baru Presiden, Gerindra Sebut Hal Ini

Pernyataan itu sekaligus menjawab isyarat dari Ketua DPC Gerindra Sragen, Sri Sunaryo yang mengatakan bahwa Yuni bakal memberi kejutan untuk Gerindra sepulang haji.

Meski saat itu dirinya belum tahu apa kejutan itu, firasatnya memang mengatakan jika kejutan itu kemungkinan adalah hengkang dari Gerindra ke PDIP seperti yang banyak diperbincangkan.

"Apa kejutan itu, saya juga belum tahu," tuturnya kepada Joglosemarnews.com belum lama ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: