Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Pacu Ekspor Produk Berbahan Kayu Ringan Kalimantan Tengah

Kemendag Pacu Ekspor Produk Berbahan Kayu Ringan Kalimantan Tengah Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) memacu kinerja ekspor Indonesia salah satunya melalui produk perkayuan.

Hal tersebut diwujudkan Ditjen PEN melalui kegiatan forum “Pengembangan Potensi Ekspor Kayu Ringan Melalui Kerja Sama Dengan SIPPO, IPD Jerman, Fairventures dan Pemerintah Daerah”, pada tanggal 20 Agustus 2019 memfasilitasi para pelaku usaha kayu ringan di Provinsi Kalimantan Tengah guna memberikan informasi potensi peluang dan pengembangan kayu ringan di pasar dunia, khususnya Eropa.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan mengatakan sektor kayu telah menjadi fokus utamanya selama beberapa tahun terakhir ini karena Indonesia merupakan salah satu eksportir utama dunia dan sektor ini sejalan dengan hasil rakor Menko Perekonomian.

Baca Juga: Upaya Kemendag Tingkatkan Konsumsi Domestik dan Kemajuan UMKM

"Kami fokus mengembangkan jenis kayu ringan khususnya sengon karena jenis kayu ini sebagian besar tumbuh di lahan masyarakat bukan di hutan alam, sehingga selain dapat menambah nilai ekonomis jenis kayu ini juga terhindar dari illegal logging," ujar Marolop Nainggolan, Palangkaraya, Selasa (22/8/2019).

Selain itu, lanjutnya, untuk mendapatkan masukan dan informasi langsung dari para NGO, Pemda dan pelaku usaha khususnya di provinsi Kalimantan Tengah. Pemilihan lokasi dengan alasan karena Pulau Kalimantan memiliki sumber daya yang kaya akan kayu dengan jenis beragam termasuk berbagai jenis kayu ringan.

"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk tetap menjadi pemain ekspor utama di produk kayu, namun perlu mengembangkan produk inovatif melalui jenis kayu yang lebih ramah lingkungan antara lain jenis sengon yang hanya dapat tumbuh dengan baik di Indonesia”, ujar Marolop.

Baca Juga: Material Kayu Mulai Ditinggalkan, Kalsi Tawarkan Alternatif

“Saat ini produk yang dihasilkan sebagian besar adalah plywood dan barecore, namun ke depan kami akan mendorong inovasi produk lain dapat dihasilkan termasuk produk di sektor konstruksi dan furniture", tegas Marolop.

Kepala Dinas Kehutanan, Bapak Sri Suwanto mewakili Sekda Prov. Kalteng dalam pembukaan menyatakan bahwa potensi kayu ringan dari hutan alam pun di Kalimantan Tengah cukup besar, terutama berasal dari 57 unit HPH.

“Pemerintah daerah akan menyiapkan lahan untuk penanaman kayu sengon jika dibutuhkan”, kata Sri.

Berdasarkan keterangan, IPPO (The Swiss Import Promotion Programme), IPD (The Import Promotion Desk) Jerman dan Fairventures merupakan NGO mitra kerja sama Kemendag dalam rangka meningkatkan ekspor produk kayu ringan ke seluruh dunia. Lembaga-lembaga Non Pemerintah ini merupakan lembaga non profit yang memiliki program guna pengembangan produk, serta mengefektifkan rantai nilai antara pihak pemerintah, swasta, designer, produsen dan konsumen. Selain itu juga, mendekatkan rantai nilai tersebut agar bekerja sama dalam  keberlanjutan dan kelestarian kayu ringan di Indonesia.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: