Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Janji Jonan: Akhir 2020, Indonesia Merdeka Listrik

Janji Jonan: Akhir 2020, Indonesia Merdeka Listrik Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berjanji bahwa seluruh rumah di Indonesia ditargetkan akan tersambung listrik pada akhir 2020.

Kemerdekaan layanan akses listrik ini dikatakannya sebagai wujud keseriusan pemerintah merealisasikan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Harapan saya, sesuai permintaan Bapak Presiden kalau bisa (rasio elektrifikasi) mendekati 100% akhir tahun ini. Jadi, akhir tahun ini lebih dari 99% dan saya optimis mestinya di akhir 2020 selesai. 100% menikmati penerangan," kata Jonan seperti dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, Senin (26/8/2019).

Di awal Pemerintahan Joko Widodo yang baru ini, lanjut mantan Dirut PT KAI ini, pemerintah sebenarnya sudah mencanangkan adanya penambahan pembangkit dari program 35.000 MW.

Baca Juga: Periode Pertama Rezim Jokowi Belum 100 Persen Teraliri Listrik

"Semangat ini untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote. Yang penting itu kebutuhan listrik masyarakatnya terpenuhi," tegasnya.

Dari catatan Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi per Juli 2019 sudah mencapai 98,8%. Jonan mengungkapan, sejumlah tantangan dalam merampungkan sisanya, yaitu 1,2%.

Pertama, layanan akses listrik berada di daerah yang sulit terjangkau dengan minim infrastruktur. "Ini segala cara harus dilakukan," ujarnya.

Kedua, kemampuan masyarakat dalam membayar biaya sambung listrik yang masih rendah. Jonan memperkirakan untuk daya sambung pada pelanggan 450 VA itu membutuhkan biaya sekitar Rp750 ribu.

"Ada sekitar 600 ribu yang tidak mampu bayar biaya sambung. Ini yang harus diperjuangkan," tegas mantan Menteri Perhubungan ini.

Baca Juga: Janji Kompensasi Mati Listrik, Apa Kabar?

Ia pun mempredikasi setiap tahun akan ada penambahan jumlah rumah tangga baru sekitar 500 ribu rumah tangga.

Untuk mengatasi hal tersebut, jalan keluar yang ditempuh pemerintah ialah melalui patungan biaya sambung. Sinergi dari BUMN menyumbang 100 ribu biaya sambungan listrik gratis, PLN, dan pegawainya 40 ribu, dan pegawai Kementerian ESDM bagi sekitar 2.500 rumah.

"Sampai sekarang sudah terkumpul 250 ribu biaya sambung listrik," pungkas Jonan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: