Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebut Pengembangan Infrastruktur, PGN Kejar Target

Kebut Pengembangan Infrastruktur, PGN Kejar Target Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai subholding gas akan terus fokus untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi guna mewujudkan target bauran energi gas hingga 22 persen di tahun 2025.

 

Komitmen PGN ini juga sejalan dengan upaya pemerintah memperluas basis pengguna gas rumah tangga yang ditargetkan sebanyak 4,7 juta sambungan jaringan gas (jargas) di tahun 2025. 

 

Sesuai rencana kerja PGN sampai tahun 2024, perusahaan akan membangun sejumlah infrastruktur baru seperti membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis dengan karakteristik kepulauan di seluruh wilayah Indonesia.

 

Baca Juga: Siap-siap, PGN Mau Naikkan Harga Gas Industri

 

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, pembangunan berbagai infrastruktur pembangunan gas itu menjadi prioritas utama PGN mengingat makin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah di Indonesia. Terutama daerah-daerah yang selama ini belum terjamah gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang sangat baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, transportasi, dan rumah tangga.

 

"Infrastruktur gas adalah kunci bagi optimalisasi pemanfaatan gas bumi yang berkelanjutan serta menjangkau lebih banyak wilayah dan pasar. Selama lebih setengah abad PGN telah membuktikan bahwa gas bumi lebih efisien, ramah lingkungan, dan ini adalah energi yang diproduksi di dalam negeri," jelas Rachmat di Jakarta, Senin (26/8/2019). 

 

Menurut Rachmat, dengan peran pioneering-nya, PGN telah berhasil membangun lebih dari 10 ribu kilometer jaringan pipa yang melayani lebih dari 300 ribu konsumen berbagai segmen pasar. Berbagai infrastruktur yang dibangun PGN itu termasuk infrastruktur beyond pipeline baik berbasis Compressed Natural Gas (CNG) maupun Liquified Natural Gas (LNG) di berbagai wilayah di Indonesia. PGN juga mengelola jargas milik pemerintah sepanjang 3.800 kilometer di berbagai daerah.

 

“Saat ini PGN sedang menyelesaikan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur baru yang diharapkan mampu memperluas penggunaan gas bumi dan mendorong berkembangnya sentra pertumbuhan ekonomi baru. Diantaranya adalah proyek pipa gas Gresik-Semarang sejauh 267 kilometer,” ucapnya. 

 

Baca Juga: PGN Raup Pendapatan Rp25,4 Triliun dalam 6 Bulan, Sumbernya dari Sini Lho!

 

Nantinya, jaringan pipa tersebut akan mengalirkan gas dari blok migas Jambaran Tiung Biru yang dikelola oleh Pertamina EP. Selain mengalirkan gas, ke PLTGU Tambak Lorok milik PLN, kehadiran jaringan pipa gas berukuran 28 inchi ini akan dapat menyalurkan gas untuk industri di wilayah Jawa Tengah.

 

"Jaringan pipa gas ini akan menjamin wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Infrastruktur ini juga dapat mendukung berkembangnya sentra industri baru di Jawa tengah yang banyak muncul setelah pembangunan tol Trans Jawa," jelas Rahmat.

 

Untuk menjaga ketahanan pasokan di wilayah Jawa Timur, saat ini PGN akan mengoperasikan terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Teluk Lamong, Jawa Timur. Sementara di Sumatera PGN juga tengah menyelesaikan proyek pipa transmisi Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 kilometer. PGN juga sedang menyelesaikan pembangunan jargas sebanyak 78,216 sambungan dari penugasan pemerintah

 

"Inisiatif dan berbagai inovasi pembangunan infrastruktur ini dilakukan PGN agar gas bumi mampu memberikan nilai tambah yang optimal bagi ekonomi nasional. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan pasokan gas di sektor hulu dan terciptanya sentra industri baru di berbagai daerah," jelasnya. 

 

Baca Juga: PGN Siap Akselerasi Pengembangan Infrastruktur dan Niaga Gas Bumi Domestik

 

Sampai semester I 2019, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 1,79 miliar atau sekitar Rp 25,4 triliun (kurs rata-rata semester I tahun 2019 Rp 14.195/USD). Pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan gas sebesar USD 1.332,6 juta, dari penjualan minyak dan gas USD 196,2 juta, dari transmisi gas sebesar USD 163,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar USD 97,19 juta. 

 

Sementara laba operasi perseroan tercatat sebesar USD 252,03 juta dan laba bersih USD 54,04 juta. Adapun EBITDA perseroan hingga semester I mencapai USD 472,31 juta.

 

Selama periode Januari -Juni 2019, PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.

 

"Kami bersyukur ditengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, kinerja PGN tetap positif. Kedepan, kami akan terus memperkuat sinergi dengan Pertagas untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: