Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPOM Dorong Obat Tradisional Indonesia Tembus Pasar Dunia

BPOM Dorong Obat Tradisional Indonesia Tembus Pasar Dunia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mendorong percepatan pengembangan obat tradisional agar semakin dikenal dan diterima di pasar global.

Untuk itu, BPOM sebagai koordinator nasional pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu dan Fitofarmaka juga terus berupaya mewujudkan kebijakan hilirisasi untuk mendukung akses dan ketersediaan obat nasional serta meningkatkan nilai ekonomi Indonesia.

"Melalui Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu dan Fitofarmaka ini, diharapkan terbangun sinergi nasional yang mendorong percepatan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi obat tradisional, sehingga hasil penelitian dapat dihilirisasi atau dikomersialisasi menjadi produk obat herbal berkualitas," ungkap Kepala BPOM, Penny K Lukito di Jakarta, Senin (26/8/2019).

Baca Juga: BPOM Larang Produk Berlabel Palm Oil Free Beredar

Penny mengatakan, Indonesia sendiri memiliki potensi keanekaragaman hayati terbesar di dunia, termasuk sekitar 30 ribu jenis tanaman dan hewan yang berpotensi untuk dijadikan obat. Potensi inilah yang ingin dikembangkan melalui berbagai penelitian dengan harapan dapat dihilirisasi untuk memenuhi permintaan akan obat tradisional dan suplemen kesehatan dari bahan alam yang semakin meningkat. 

Tahun ini, BPOM, lanjutnya, telah menyusun kegiatan strategis untuk melestarikan obat tradisional atau yang dikenal sebagai jamu sebagai budaya asli Indonesia, di antaranya melalui penyelenggaraan International Seminar and Expo Jamu dan Fitofarmaka. Seminar ini akan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dengan narasumber dari pengguna dan peneliti jamu, serta pelaku usaha jamu yang sudah merambah pasar internasional. 

Sebelumnya, Juli kemarin Kepala BPOM beserta jajaran hadir pada The 27th Annual Meeting of International Congress on Nutrition and Integrative Medicine (ICNIM) di Sapporo, Jepang, yang dihadiri lebih dari 25 negara. Kehadiran BPOM adalah dalam rangka mendukung riset dan inovasi serta membangun jejaring riset dan produksi obat herbal berkualitas.

Baca Juga: BPOM Perketat Pengawasan Keamanan Obat di Indonesia

Pada minggu terakhir Agustus 2019 ini, Kepala BPOM bertolak ke Tiongkok untuk menghadiri The 2nd China (Gansu)Traditional Chinese Medicine Industry Expo 2019, yakni sebuah forum atau pameran yang membahas tentang obat-obatan tradisional, khususnya yang berasal dari Tiongkok. 

"Melalui ekspo ini, BPOM dapat mempelajari kebijakan dan pengembangan industri obat tradisional Tiongkok untuk menjadi referensi bagaimana obat tradisional Indonesia dapat dikembangkan dengan kualitas yang memenuhi standar dan menjadi ujung tombak pengembangan ekonomi daerah dan nasional. Hal ini sejalan dengan prioritas utama BPOM untuk dapat menaikkan nilai ekonomi Indonesia melalui pengembangan industri jamu nusantara," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: