Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Sadar Diri, Please Damai Dong Mr. Trump!

China Sadar Diri, Please Damai Dong Mr. Trump! Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eskalasi perang dagang antara AS dan China menjadi pukulan telak bagi perekonomian dunia pada awal pekan ini. Aktivitas investasi global ikut porak poranda seiring dengan aksi balas kenaikan tarif kedua negara raksasa tersebut. 

Hal itu pun disadari oleh pihak China. Melansir dari Reuters, Wakil Perdana Menteri China, Liu He, menyadari bahwa perang dagang tidak memberi keuntungan bagi pihak mana pun. Oleh karena itu, China bersedia untuk kembali melanjutkan negosiasi dagang.

Baca Juga: Balas Dendam AS-China Tak Berkesudahan, Bikin Ekonomi Global Gak Karuan!

"Kami bersedia untuk menyelesaikan masalah ini melalui konsultasi dan kerja sama dalam sikap yang tenang dan dengan tegas menentang eskalasi perang dagang. Kami percaya, eskalasi perdang dagang tidak menguntungkan bagi China, AS, atau kepentingan rakyat dunia," tegas Liu, selasa (27/08/2019). 

Bak peribahasa gayung bersambut, kata berjawab, pernyataan dari pihak China itu pun disambut positif oleh AS. Presiden AS, Donald Trump, menilai sikap China tersebut menunjukkan ketulusan sehingga pihaknya pun bersedia untuk bernegosiasi kembali dengan China awal bulan depan.

Baca Juga: Terbakar! Bursa Asia Terbakar Api Amarah AS-China, Waktunya Kabur!

"Wakil Perdana Menteri China sudah berkata, pihaknya ingin membuat kesepakatan. Semakin lama menunggu, semakin sulit untuk dikembalikan. Saya pikir, mereka tidak punya pilihan," tegas Trump seperti dikutip dari Reuters. 

Baca Juga: Terkait Perang Dagang, Donald Trump Beberkan Musuh Terbesar AS

Sebagai informasi, ketegangan AS dan China kembali memuncak tatkala kedua negara tersebut saling meluncurkan aksi balas menaikkan tarif impor. Dimulai ketika China menaikkan tarif impor atas produk AS senilai US$75 miliar dalam kisaran 5%-10%. China juga menaikkan tarif impor produk otomotif AS senilai 25%, dan bea masuk sebesar 5% atas komponen mobil, berlaku efektif pada 15 Desember. 

Sikap tersebut kemudian dibalas oleh Trump yang mengumumkan bahwa per tanggal 1 Oktober, pihaknya akan menaikkan bea masuk bagi US$250 miliar produk impor asal China menjadi 30%. Begitu pun untuk produk impor asal China lainnya senilai US$300 miliar akan dinaikkan menjadi 15%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: