Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PII Akan Gelar Konferensi Federasi Engineer se-Asean

PII Akan Gelar Konferensi Federasi Engineer se-Asean Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangunan infrastruktur besar-besaran di seluruh pelosok negeri dalam lima tahun terakhir disebut-sebut telah memperkuat pondasi bagi percepatan pertumbuhan bangsa. Ke depannya, Indonesia tidak hanya membangun megaproyek infrastruktur, namun juga meningkatkan sumber daya manusianya (SDM) agar dapat berpikir cerdas untuk membangun masa depan bangsa ini.

Berbagai pencapaian gemilang dan perjalanan yang visioner telah menempatkan Indonesia di peta dunia dan membuat mata dunia tertuju pada nusantara. Namun, pertanyaannya adalah bukan seberapa banyak kita dapat membangun, tetapi bagaimana hal tersebut dapat bertahan bagi anak-anak kita.

Isu mengenai memiliki masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan telah menjadi topik diskusi di antara para tokoh bangsa, termasuk bagaimana pembangkit listrik bisa lebih pintar, lebih bersih, dan lebih hijau.

Heru Dewanto, Presiden Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Ketua Umum The Asean Federation of Engineering Organizations (AFEO) mengatakan bahwa jalan untuk mengembangkan solusi cerdas dimulai dari membangun kualitas sumber daya yang berpikiran cerdas. PII sendiri mengaku berdiri di garis depan bersama dengan pemerintah ikut memberdayakan bangsa melalui solusi yang lebih cerdas.

Baca Juga: Memperluas Peran Swasta dalam Upaya Melistriki Indonesia

"Kami percaya hal itu pertama-tama dimulai dengan membangun kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya PII telah mengambil langkah strategis untuk memastikan kami memiliki apa yang diperlukan," ujar Heru dalam jumpa pers Electric and Power Indonesia 2019, di Jakarta (27/8/2019).

Pameran Electric and Power lndonesia ke-19 akan diselenggarakan pada 11-14 September 2019 di JlExpo Kemayoran Jakarta, bersamaan dengan pembukaan Conference of Asean Federation Engineering Organization atau CAFEO yang diadakan oleh PPII.

Heru menyebut konferensi ini lebih dari sekadar acara pertemuan tahunan, tapi juga suatu kehormatan bagi PII untuk menjadi tuan rumah CAFEO tahun ini. Acara ini juga merupakan perayaan keberhasilan PII dalam mengembangkan infrastruktur.

"Kami gunakan kesempatan ini untuk unjuk pencapaian para insinyur Indonesia kepada rekan-rekan insinyur lainnya di Asean dan Asia Pasifik. Saya rasa kita patut berbangga akan hal tersebut," imbuh Heru.

Heru menyampaikan, melistriki lndonesia yang terdiri dari ribuan gugusan merupakan tantangan tersendiri. Pemasangan jaringan listrik seringkali terkendala kondisi alam dan geografis yang tidak mendukung. Meski demikian, program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini sudah mencapai angka 98,8% dari target 99,9% hingga akhir 2019.

"Dibutuhkan upaya luar biasa untuk mencapai 1% sisanya karena PLN harus mampu menjawab dua tantangan besar dalam hal elektrifikasi, yaitu infrastruktur dan daya beli masyarakat," jelas Heru.

Baca Juga: Jalan Keluar Tekan Impor BBM: Kendaraan Listrik hingga EBT

Sebagai salah satu langkah untuk akselerasi pencapaian target program elektrifikasi, Kementerian ESDM bersinergi dengan PLN berupa bantuan listrik gratis melalui progam Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan pembangungan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di berbagai titik di daerah terpencil.

Sementara banyak orang masih menganggap bahwa PLN merupakan satu-satunya perusahaan yang aktif dalam mata rantai kelistrikan lndonesia. Padahal ada beberapa perusahaan yang juga terlibat dalam pencapaian target program elektrifikasi. Misalnya dalam program percepatan infrastruktur kelistrikan 35 gigawatt (GW), peran PLN dalam penyediaan pembangkit tenaga listrik hanya sekitar 25% (8,7 GW), sedangkan sisanya merupakan peran swasta.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: