Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raup Dana Obligasi Kurang dari Target, Manajemen Alfamart Bilang. . . .

Raup Dana Obligasi Kurang dari Target, Manajemen Alfamart Bilang. . . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) mengantongi dana segar senilai Rp2 triliun dari penawaran umum obligasi berkelanjutan II sepanjang dua tahun terakhir. Angka tersebut di bawah target dana yang dipatok perusahaan, yakni sebesar Rp3 triliun. 

Direksi Alfamart menerangkan, dana Rp2 triliun tersebut diperoleh melalui penerbitan obligasi sebanyak dua tahap. Tahap pertama diterbitkan pada tahun 2017, sedangkan tahap kedua terbit pada tahun 2018 dengan nilai masing-masing Rp1 triliun.

Baca Juga: Alfamart Serukan Gerakan 'Bersihin Indonesia'

"Tidak tercapainya target dana yang akan dihimpun tersebut karena kebutuhan dana jangka panjang Alfamart telah dapat dipenuhi oleh internal kas perusahaan," jelas direksi Alfamart secara tertulis, Jakarta, Selasa (27/08/2019). 

Baca Juga: Sst...Go-Pay dan Alfamart Luncurkan GOSIP Buat Ibu-ibu Makin Bahagia

Sebagai informasi, Alfamart merupakan perusahaan jaringan minimarket Tanah Air yang bergabung ke dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2009 silam dengan sandi AMRT.

Baca Juga: Garap Digitalisasi, Alfamart Luncurkan Alfagift 4.0

Pada perdagangan bursa sore ini, saham Alfamart ditutup dengan apresiasi sebesar 0,57% ke level Rp880 per saham. Sepanjang perdagangan berlangsung, saham Alfamart semapt menyentuh level terendah di Rp875 per saham dan melesat hingga level tertinggi di Rp895 per saham. 

Sejumlah 54,70 ribu saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 54 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp48,09 juta. Aktivitas perdagangan saham Alfamart didominasi oleh aksi profit taking investor asing dengan akumulasi nilai sebesar Rp59,68 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: