Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Milenial Pilih Airlangga untuk Pimpin Golkar

Milenial Pilih Airlangga untuk Pimpin Golkar Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar suhu politik di dalam partai berlambang pohon beringin ini mulai panas. Ada dua nama yang muncul sebagai kandidat kuat calon Ketua Umum, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo

Politisi Muda dan Anggota Legislatif terpilih Partai Golkar, Dyah Roro Esti Widya Putri, menilai bahwa kepempinan Ketua Umum Airlangga Hartarto telah membawa perubahan positif di tubuh partai. Selama 1,5 tahun memimpin, Airlangga dinilai berhasil membawa Golkar kembali stabil di tengah turbulensi politik dan sejumlah kasus yang menjerat sejumlah petinggi partai. Di bawah pimpinan Airlangga, Golkar memberi kesempatan politisi muda hadir ke permukaan, sehingga semakin banyak politisi muda yang duduk di parlemen. 

"Pak Airlangga itu kami nilai luar biasa, memiliki jaringan di sektor industri, rekam jejak juga bersih," ujar Esti, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (27/8/2019). 

Baca Juga: Golkar Di Bawah Airlangga, Kader: Ada Barbarisme, Perjudian dan Premanisme

Esti menambahkan, Airlangga merupakan sosok membangkitkan partai Golkar. Di bawah Airlangga, Golkar bisa mendapat  posisi kedua di Pileg 2019 meski ada turbulensi politik. Kaderisasi juga berjalan optimal, dengan semakin banyaknya peran generasi milenial juga berbagai metode kampanye sesuai perkembangan jaman. Menggunakan media sosial sangat masif. 

"Anak anak muda selama kepemimpinan Airlangga diberi kesempatan, di bawah 30 tahun ada tiga orang masuk ditingkat pusat, DPR RI. kader milenial ini mulai timbul, itu prestasi kepemimpinan pak Airlangga," imbuh Esti.

Sebagai politisi muda, ia juga merasa dukungan partai sangat maksimal, ketika kampanye politik. Salah satunya dengan kampanye GOJO yang kemudian viral di media sosial, diviralkan melalui Facebook. Sehingga politisi muda lebih mudah dikenal publik. 

Baca Juga: Airlangga Minta Pendukung Jaga Suara Sampai Munas Golkar

Di bawah Airlangga, partai ikut perkembangan dengan teknologi yang ada. Kontribusi pak Airlangga terhadap industri, dengan pendekatan industri 4.0 juga positif sekali. 

Generasi milenial, ditegaskan Esti memberi dukungan penuh kepada Airlangga, caranya dengan berkeliling daerah sambil berkolaborasi untuk menyelesaikan berbagai kendala yang ada di masyarakat. 

Karyono Wibowo, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), di tempat sama, menambahkan sosok tenang, santun dari Airlangga sangat punya peran membawa kestabilan di internal partai, seperti pernah dilakukan ketika Akbar Tanjung memimpin Golkar. Kalau pun ada kekurangan, sangat wajar karena kepemimpinan Airlangga baru satu tahun setengah. Tidak bisa digeneralisir. 

"Kelihaian kesantunan Airlangga, kemudian terbukti membawa Golkar bisa konsolidasi, hingga stabil lagi," kata Karyono. 

Baca Juga: Tanda-Tanda Airlangga 2 Periode Pimpin Golkar

Karyono menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga memang lebih bersih hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun penyimpangan. Sosok juga kalem cenderung good looking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik lebih mudah. 

Sementara Bamsoet dinilai Karyono cenderung grasa grusu, meski ada sisi egaliter.  Airlangga punya kans memperbaiki partai Golkar, kalau dikaitkan dengan tantangan menghadapi turbulensi politik, soal korupsi, maka diperlukan figur bersih dari korupsi. 

Airlangga masih relatif bersih belum tersangkut korupsi, sementara Bamsoet pernah disebut terlibat di dalam kasus korupsi EKTP, seperti pernah disampaikan penyidik senior KPK Novel Baswedan yang pernah menyebut nama Bamsoet, di sejumlah kasus, seperti pengadaan Simulator SIM. Juga pernah disebut oleh Nazarudin ketika menjabat sebagai bendahara Golkar..

Sehingga ini jadi rawan, pertaruhan politik kontemporer sangat penting dari sisi imej citra, termasuk ini perlu di antisipasi, jangan sampe imej Golkar tidak berubah. Airlangga lebih bersih. 

Baca Juga: Pengamat: Airlangga Punya Kans Besar Jadi Ketum Golkar

"Tampaknya pak Jokowi lebih nyaman dengan pak Airlangga," ujar Karyono

Sementara, Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo berpendapat, modal politik Airlangga juga kuat karena sudah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan. Jika Munas digelar Desember, maka sudah pasti Airlangga, akan lebih berkesempatan memimpin kembali Golkar. Istana juga selama ini, tidak memberi dukungan ada percepatan Munas karena itu, ia memprediksi istana memberi arah dukungan kepada Airlangga. 

Ari menilai, ada intimitas politik antara Jokowi dan Airlangga, dengan melihat berbagai visual yang tersebar di media terutama ketika Airlangga mendeklarasikan dukungan ke Jokowi dalam organisasi GOJO (Golkar Jokowi). 

"Sampai hari munas di Desember lebih dominan, ini jadi tanda dukungan ke Airlangga masih on the track, apalagi ia lakukan konsolidasi kader DPD ketemu pak Jokowi. Ini untuk menjaga eksistensi dengan pihak istana, kalau jaga munas di Desember, maka peluang besar di Airlangga kembali memimpin Golkar," tegas Ari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: