Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seorang Akademisi Australia Ditangkap, Diduga Jadi Mata-Mata. . .

Seorang Akademisi Australia Ditangkap, Diduga Jadi Mata-Mata. . . Kredit Foto: (Foto/ABC NET)
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

China dikabarkan berhasil menahan seorang akademisi Australia usai menahannya selama tujuh bulan atas dugaan mata-mata. Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne seperti yang diwartakan AFP, Selasa (27/8/2019) sangat prihatin atas penangkapan Yang Hengjun dan menuntut pemerintah China untuk menegakkan standar dasar keadilan.

 

Yang Hengjun sendiri diketahui merupakan warga Australia kelahiran China. Ia telah ditahan setelah kembali ke China dari Amerika Serikat pada Januari 2019. Saat ini di usia 50-an, dia menulis di blog dan sering mengkritik pemerintah China. Dia memiliki pengikut lebih dari 125.000 di Twitter.

 

Usai beberapa bulan tanpa akses ke pengacara atau keluarganya, Yang sekarang menghadapi persidangan atas tuduhan yang bisa membawa hukuman penjara yang lebih lama.

 

Payne mengatakan dia telah mengirim surat keberatan ke Menlu China Wang Yi terkait penangkapan Yang Hengjun.

 

"Dr Yang telah ditahan di Beijing tanpa tuduhan selama lebih dari tujuh bulan," kata Payne, merujuk pada peraturan internasional yang melarang penyiksaan.

 

"Sejak saat itu, China belum menjelaskan alasan penahanan Dr Yang, juga tidak mengizinkannya untuk mendapatkan pengacara atau kunjungan keluarga." Payne menegaskan, "Jika Dr Yang ditahan karena keyakinan politiknya, dia harus dibebaskan." 

 

Penangkapan Yang merupakan berbagai kasus warga negara asing yang ditangkap di China dan dituduh melakukan kegiatan s spionase atau berusaha mencuri rahasia negara.

 

Dikabarkan sebelumnya, ada dua warga Kanada, mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor, juga telah ditangkap pada bulan Desember 2018. Australia menghindari perselisihan dengan China, tetapi penangkapan Yang akan meningkatkan tekanan publik pada pemerintah Australia Canberra untuk bersikap tegas terhadap China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: