Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Mobil Baru Jokowi, PKS: Mobil Esemka Kalah Mewah?

Soal Mobil Baru Jokowi, PKS: Mobil Esemka Kalah Mewah? Kredit Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pipin Sopian menyindir dengan menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggunakan Mobil Esemka dibanding membeli mobil mewah Mercedes-Benz S600 Guard dengan anggaran fantastis.

Diketahui, pemerintah akan melakukan pengadaan kendaran untuk presiden dan pejabat setingkat menteri dengan anggaran sebesar Rp147 Miliar. Selain itu 

"Itu adalah bentuk pemborosan. Saya menolak rencana pembelian mobil mewah para pejabat negara yang memboroskan APBN, merugikan rakyat," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Baca Juga: Harapan PKS: Semoga Ibu Kota Baru Tak Seperti Mobil Esemka

Baca Juga: Polemik Mobil Baru, PKS Usul Presiden Naik Avanza

Lanjutnya, ia mengatakan seharusnya dana ratusan miliar dapat dialokasikan untuk hal lain. Sambungnya, mengingat masih banyak korban bencana alam yang rumahnya belum kembali di bangun, banyak fasilitas umum yang rusak seperti jalan, jembatan dan sekolah masih rusak di daerah-daerah.

"Lebih baik dana beli mobil mewah menteri dialokasikan untuk itu. Kalopun terpaksa harus beli moil baru, jangan mobil mewah karena mahal dan membebani APBN," usulnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan momentum penggantian atau pembelian kendaraan dinas tersebut semestinya dijadikan sebagai ajang untuk mengembangkan mobil nasional. Artinya, mangganti mobil mewah yang biasa digunakan menjadi mobil nasional. 

"Pemerintah kita harus belajar dari kepala negara atau kepala pemerintahan negara lain yang bangga menggunakan mobil buatan negaranya sendiri seperti PM Malaysia, Presiden Korea Selatan, Presiden Tiongkok, PM Jepang," ucapnya.

Selain itu, ia mengatakan tujuan membeli mobil Esemka adalah untuk mengembangkan mobil nasional, bahkan memenuhi janji kampanye Pilpres 2014 silam.

"Saya kira menggunakan mobil sejuta umat tidak akan menurunkan marwah dan martabat Pemerintahan. Kemudian jangan sampai rakyat berpikiran bahwa pemilu hanya untuk memanjakan pejabat saja," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: