Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program KRPL Kementan Sasar Kabupaten Bima, Penyuluh Terjun Bina Kelompok Wanita Tani

Program KRPL Kementan Sasar Kabupaten Bima, Penyuluh Terjun Bina Kelompok Wanita Tani Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), yakni program yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut dikembangkan sejak tahun 2010 dan saat ini sudah tersebar 20.000 desa di 34 provinsi, salah satunya Kabupaten Bima, NTB.

Penyuluh Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bima, Abdul Rachman, menyatakan bahwa pemerintah Kabuapten Bima sangat mengapresiasi program KRPL Kementan. Pasalnya, dengan program ini, masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan menjadi produktif sehingga ketersediaan pangan bisa dicukupi sendiri dan bahkan memberikan tambahan pendapatan yang cukup besar.

Baca Juga: Sulap Galian Pasir Jadi Lahan Kedelai, Kementan Libatkan Kelompok Tani

“Program KRPL memberdayakan ibu-ibu, mereka tergabung dalam kelompok wani tani. Kami penyuluh ikut aktif memberikan pelatihan dan pembinaan untuk melakukan pembibitan, pembuatan pupuk kompas, dan penanaman menggunakan polibag di lahan pekarangan. Seperti yang saya lakukan membina kelompok wani tani di usun Jamangko Desa Lanta Barat Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, disambut baik dan ibu-ibu aktif mengikuti pelatihan,” demikian kata Abdul Rachman di Bima, Rabu (28/8/2019).

Baca Juga: Kementan Lepas Ekspor 40 Ton Pakan Ternak ke Timor Leste

Ia menyebut, tanaman yang ditanam di lahan pekarangan ini umumnya menyangkut kebutuhan sehari-sehari, yakni aneka ragam sayuran, seperti sawi, cabai, tomat, kangkung, terong, bayam, dan lainnya. Menurutnya, berbagai komoditas tersebut berpotensi untuk menambah suplai ke pasar. 

“Karena itu, program pengembangan KRPL ini khususnya yang kami lakukan di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, bertujuan untuk memberikan contoh dan motivasi terhadap masyarakat bahwa untuk menuju ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” terangnya.

Baca Juga: Kementan: Optimalkan Rawa, Sumsel Pasti Surplus Beras

Abdul Rachman melanjutkan, program KRPL Kementan ini merupakan program yang sangat tepat dalam membangun ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dari pinggiran.

“Makanya, ke depannya, kami sebagai penyuluh tidak hanya fokus melakukan pembinaan pada sisi produksinya  saja, tapi juga sudah menyiapkan konsep agar kelompok wanita tani ini membangun korporasi sehingga hasil produksinya dipasarkan langsung,” tuturnya.

“Tidak hanya dijual dalam bentuk segar, tapi olahan juga. Bahkan, KRPL nanti bernilai ekonomis juga karena dijadikan agrowisata. Kami optimis bisa wujudkan ini karena sejalan dengan program pemerintah saat ini yang fokus pada soal pangan dari wilayah pinggiran,” sambung Abdul Rachman.

Baca Juga: Tekan Hama, Kementan Gunakan Pemasangan Bumbung Konservasi PHT Padi

Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi, mengatakan tujuan pengembangan KRPL adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, mengembangkan pangan lokal, memperbaiki gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan.

Program KRPL juga untuk mewujudkan komitmen  global dalam Sustainable Development Goals bahwa semua negara PBB harus mewujudkan tercapainya zero hunger, yaitu upaya memerangi kelaparan.

“Kami mempunyai lahan pekarangan mencapai 10,3 juta hektare, yang terus kita garap sebagai penyedia pangan keluarga yang potensial. Jika lahan pekarangan ini dikembangkan dengan aneka tanaman, akan dapat memudahkan akses bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: