Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Tak Berwujud di Pantai Palu, Anak Indigo Menerawang Ada. . .

Suara Tak Berwujud di Pantai Palu, Anak Indigo Menerawang Ada. . . Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya video jeritan misterius di lokasi tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Pada video tersebut, jeritan terdengar sangat kencang dan jelas.

 

Sontak, video tersebut membuat warganet mempertanyakan keaslian video viral tersebut. Ditambah, dalam video tersebut tidak tampak hal mistis sama sekali. Namun, berdasar keterangan perekam video, apa yang dia rekam adalah benar tanpa rekayasa.

 

Diketahui, proses merekam video itu dilakukan di lokasi tsunami Palu 2018. Waktu merekamnya yaitu petang hari atau menuju waktu Maghrib. Identitas perekam diketahui bernama Muhammad Fachri, berusia 22 tahun.

 

Pada keterangannya, Fachri bahkan berani sumpah kalau apa yang dia rekam adalah fakta di lokasi tanpa menambahkan efek teriakan atau jeritan manusia. Suara yang muncul di video yang tengah viral adalah suara mistis!

 

Menjawab keaslian video tersebut fakta atau hoax, perempuan indigo Furi Harun untuk menerawang kebenaran yang sesungguhnya dari video tersebut. Jadi, apa kata Furi Harun?

 

 

Furi membeberkan jika suara yang ada di video adalah benar suara teriakan misterius. Jeritan dan teriakan itu adalah suara para korban yang nyawanya belum tenang dan masih gentayangan di lautan lepas.

 

"Itu suara asli para korban tsunami Palu. Kasihan mereka masih gentayangan di lautan lepas," terang Furi melalui pesan singkat.

 

Saat melihat ada siapa saja di lokasi perekaman video. Berdasar penerawangannya, di lokasi itu ada korban yang matanya terbelalak, ada anak keci tanpa tangan teriak-teriak, lalu ada pria dewasa dan ibu hamil juga yang sedang memegang perutnya.

 

Mereka semua meruoajan korban tsunami Palu yang berhasil dilihat Furi melalui mata batinnya. Dia melanjutkan, munculnya suara itu bukan karena alasan apa-apa, tetapi memang kuasa Ilahi.

 

Furi menekankan, para korban itu mengeluarkan suara teriakan tersebut karena ingin meminta tolong saja. Kebanyakan dari para korban ini mereka belum siap untuk meninggal dunia. Makanya arwah mereka masih gentayangan.

 

Selain memang para korban tsunami Palu ini belum siap meninggal dunia dan akhirnya gentayangan, para korban juga banyak yang masih terperangkap di dalam laut. Makanya, teriakan atau jeritan mereka keluarkan sebagai tanda kalau mereka masih ada di sana.

 

Ketika itu Furi Harun berkomunikasi dengan salah satu korban meninggal dunia. Dalam komunikasi beda dunia itu, Furi berhasil bertemu dengan salah satu korban yang namanya dirahasiakan. Dalam komunikasinya dengan si korban, Furi menceritakan kalau pria tua ini meninggal dunia saat sedang bangun rumah. Dia meninggal dunia seketika setelah tsunami menyerang tubuhnya.

 

"Si korban ini lagi bangun rumah. Dia masih gentayangan di lautan karena mencari anak dan cucunya. Dia juga lagi mencari rumahnya di mana. Dia bilang ke saya dia terbawa air tsunami dan tewas," papar Furi berdasar hasil penerawangan dan upaya komunikasi dengan salah satu korban.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: