Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DFS Hengkang dari Changi, Perusahaan Korsel dan Jerman Tertarik Gantikan

DFS Hengkang dari Changi, Perusahaan Korsel dan Jerman Tertarik Gantikan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Grup DFS tidak melanjutkan lagi penjualan minuman keras dan tembakau di Bandara Changi Singapura. Konsesi penjualan tersebut akan berakhir pada bulan Juni 2020. Grup ini melihat adanya sejumlah perubahan yang akan berdampak pada finansial perusahaan.

Menurut informasi yang dilansir Channelnewsasia.com, Chairman dan CEO DFS Group Ed Brennan mengatakan tinggal di Changi bukan pilihan yang layak secara finansial. Ia mengatakan perubahan peraturan tentang penjualan minuman keras dan tembakau bertentangan dengan konteks global dari ketidakpastian geopolitik maka tinggal di Changi bukan pilihan yang layak secara finansial.

Baca Juga: Bernilai Jutaan Dolar, Pembaruan Lounge Qantas di Bandara Changi Akhirnya Rampung

Dalam pidato anggaran tahun ini, minuman keras yang bebas bea untuk dua liter dari sebelumnya yang tiga liter. Begitu pula dengan produk tembakau. Mulai Juli 2020, semua produk tembakau di Singapura harus dijual dengan kemasan polos. Selain itu pada kemasan juga harus mencantumkan peringatan kesehatan dengan luasan 75% dari kotak rokok.
DFS berterima kasih kepada pihak Bandara Changi atas kerjasama selama ini. Beberapa perusahaan asal Korea Selatan dan Jerman tampaknya tertarik mengambil konsesi tersebut di Changi.

Informasi yang dilansir Yonhap, Lotte Duty Free dan Shilla Duty Free mengajukan penawaran untuk mengoperasikan konsesi tembakau dan minuman keras di empat terminal Changi. Dan Heineman Duty Free dari Jerman juga mengajukan penawaran untuk kontrak tersebut.

Baca Juga: Renovasi Bandara Changi, Singapore Airlines Gelontorkan Rp522,61 Miliar

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: