Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jamaah Masjid di Jerman: Kami Bangga Dituduh Teroris

Jamaah Masjid di Jerman: Kami Bangga Dituduh Teroris Kredit Foto: Foto/MEMRI
Warta Ekonomi, Jerman -

Masjid Syiah di kota Münster, Jerman, mengunggah sebuah video mengejutkan di laman Facebook-nya. Dalam unggahannya, masjid tersebut mengatakan bangga dituduh sebagai kelompok teroris. Sang pengurus masjid juga menyampaikan sumpah setianya kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

 

Video kontroversial tersebut diunggah pada bulan Desember lalu, namun menjadi ramai usai diulas  Middle East Media Research Institute (MEMRI), sebuah organisasi pemantau pers yang independen dan non-partisan. Masjid itu bernama Masjid Syiah Imam Mahdi Zentrum, yang dilaporkan didominasi para simpatisan Hizbullah. 

 

"Puisi yang dibacakan di Münster, Masjid Syiah Jerman: 'Kami telah bersumpah setia kepada Khamenei; kami dituduh (pelaku) terorisme dan bangga karenanya'," tulis MEMRI dikutup The Jerusalem Post, Jumat (30/8/2019).

 

Menurut transkripsi MEMRI dari video masjid tersebut, seorang pria membacakan sebuah puisi berbunyi; "Kami telah menjanjikan kesetiaan kami kepada Penguasa Fikih (Khamenei). Kami adalah prajurit yang rela mengorbankan hidup kami untuk Nasrallah (‘Kemenangan Allah’). Kami milik partai Ruhollah (Khomeini). Kami telah dituduh sebagai teroris—kami bangga dengan terorisme."

 

“Dengarkan semua bangsa! Dengar, oh Wahhabi! Gelombang Arab yang menderu tidak akan pernah mundur. Konvoi tidak akan menunggu lama dengan pawainya. Kami tidak akan mendatangi Anda dalam jumlah kecil. Kami akan datang kepada Anda dari seluruh penjuru. Brigade akan melintasi (perbatasan) dari Yaman, dan kami akan berdoa di Al-Baqi terlepas dari (pembenci) Nasibis. Kami adalah Syiah Ali bin Abu Thalib, dan hanya akan mati terbebas," lanjut pria yang membacakan puisi tersebut.

 

Pada bulan Juli, media The Jerusalem Post melaporkan peningkatan jumlah anggota Hizbullah di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, wilayah Jerman yang paling padat penduduknya dan tempat kota Münster berada. 

 

Informasi yang didapat dari dokumen intelijen yang diulas kembali oleh The Jerusalem Post, jumlah anggota Hizbullah naik dari 105 orang pada 2017 menjadi 110 pada 2018 di Rhine-Westphalia Utara.

 

Laporan intelijen yang berisi 363 halaman, yang mencakup ancaman terhadap keamanan Rhine-Westphalia Utara, menyebut nama kelompok Hizbullah sebanyak 21 kali.

 

Steve Alter, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman—yang bertanggung jawab atas pelarangan kelompok-kelompok teroris—belum bersedia menanggapi permintaan komentar terkait video tersebut. Pihak masjid juga belum berkomentar.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: