Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui Gemarikan, Forikan Indonesia Dukung Pemerintah Cegah Stunting

Melalui Gemarikan, Forikan Indonesia Dukung Pemerintah Cegah Stunting Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selama tahun 2019 ini terus gencar melakukan kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mendukung program nasional penanganan stunting di Indonesia.

Sekjen KKP merangkap Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowoe menyatakan selama ini pihaknya melalui program Gemarikan telah mendapatkan dukungan dari segenap unsur lembaga/instansi pemerintah lintas sektoral, swasta, asosiasi perikanan, asosiasi profesi dan lain sebagainya melalui Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) yang berperan sebagai inspirator, kreator, motivator, dan aktivator Program Gemarikan.

Selama 2 hari ini, 29-30 Agustus 2019, KKP memfasilitasi pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forikan untuk merumuskan program Forikan yang diharapkan bersinergi dan memperkuat program KKP dalam rangka mendukung program nasional penanganan stunting dan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). 

Baca Juga: Tingkat Konsumsi Ikan Masih Rendah, Susi Masif Kampanyekan Gemarikan

"Semua di mulai dari meja makan, dan ibu rumah tanggalah yang memegang keputusan penting dalam memilih dan mengolah bahan makanan yang akan disajikan sebagai bahan santapan keluarga", ujar Nilanto.

Ia juga mengajak ibu-ibu para pengurus Forikan maupun TP PKK gencar mengkampanyekan kepada anggota atau jajarannya untuk terus mengupayakan agar ikan harus tetap ada di meka makan sepanjang masa, sepanjang waktu. Karena ikanlah sebagai sumber protein hewani terbaik untuk pemenuhan gizi keluarga.

Ketua Forikan Nasional,  Djoko Maryono, menambahkan bahwa salah satu yang disasar untuk meningkatkan konsumsi ikan adalah kaum millennial dimana mereka mempunyai karakteristik yang sangat berbeda.

"Untuk makanan kaum milenial konsepnya 'ready to eat' dan untuk penyampaian informasi apapun harus lewat gadget. Untuk menyeimbangkan pengaruh ponsel ini kita harus kembali ke budaya kembali meja makan ibu. Meja makan ibu adalah pengarahan gizi , pengarahan psikologi dan edukasi untuk keluarga. Sehingga kemajuan bangsa ini kita mulai dari meja makan Ibu," ungkap Djoko.

Baca Juga: Konsumsi Ikan, Solusi Pemkab Garut Tekan Angka Stunting

Djoko juga menyampaikan bahwa Forikan yang terbentuk sejak tahun 2006, dalam  perkembangannya telah terbentuk Forikan Daerah di 34 Provinsi dan 229 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Bahkan sampai saat ini keanggotaan Forikan sudah sampai ke lingkup kecamatan.

Turut hadir dalam acara ini Ketua Bidang III Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Hanifah Fery Mursyidan Baldan, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Riskiyana S. Putra, serta beberapa pimpinan organisasi terkait. Diantaranya, Ketua Forikan dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: