Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapkan Ibu Kota Baru Mandiri Pangan, Ini Strategi Mentan

Siapkan Ibu Kota Baru Mandiri Pangan, Ini Strategi Mentan Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran telah menyiapkan strategi pengembangan kawasan penyangga mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.

Mentan Amran serius mempersiapkan penyangga pangan Ibu Kota Negara baru melalui sistem kluster tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan menggunakan teknologi pertanian modern sehingga semua kebutuhan pangan dipenuhi sendiri tanpa adanya impor. Bahkan diproyeksikan menjadi pendukung ekspor dan lumbung pangan dunia.

Mentan Amran menyatakan pihaknya telah melakukan perhitungan proyeksi kebutuhan pangan ke depan, dalam memenuhi kebutuhan pangan Ibu Kota baru dengan membangun klaster pengembangan komoditas. Lahan pertanian di Kalimantan Timur sangat cocok untuk menghasilkan pangan, khususnya komoditas hortikultura, sehingga produksi pangan berdasar agroklimat dan kultur masyarakat setempat.

Baca Juga: IPB Dukung Kementan Perkuat Kelembagaan Perlindungan Tanaman Pangan

“Ibu Kota baru mandiri pangan, ini kata kuncinya. Mimpi besar kami adalah menyiapkan pangan untuk penduduk di Ibu Kota baru kita siapkan lebih awal karena katakanlah pindah 2024, umur komoditas hortikultura 2 sampai 3 tahun sudah berbuah,” ungkap Mentan dalam Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Kawasan Penyangga Kemandirian Pangan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur (Kaltim), Balikpapan, Jumat (30/8/2019).

Hadir pada diksusi ini Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, Pangdam VI/ Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto, Perwakilan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, dan jajaran Eselon I Kementan, serta para bupati se-Kaltim.

Mentan menegaskan mimpi besarnya nanti yakni membangun Ibu Kota baru tanpa impor pangan sebab pangan dapat diproduksi masyarakat Kalimantan Timur sendiri.

"Hal ini dapat diwujudkan karena Kementan sejak awal telah menyiapkan 500 juta pohon bibit tanaman perkebunan yang akan menelan anggaran Rp10 triliun," terangnya.

 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini berharap ke depan generasi muda harus berpikir untuk menjadikan pertanian modern sebagai profesi dan menggunakan teknologi pertanian yang sudah maju. Sebab potensi lahan Indonesia sangat luas dan jika dikelola oleh generasi milenial, dipastikan pertanian Indonesia semakin kuat dalam mencukupi kebutuhan sendiri dan ke depan justru menyuplai pangan untuk dunia.

“Karena itu, ketika Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, pertanian menjadi sektor yang berpengaruh dalam meningkatan pendapatan domestik bruto yang mempengaruhi kemakmuran masyarakat Indonesia. Ini yang menjadi perhatian kita dan perkembangan kinerja sektor pertanian saat ini sangat luar biasa,” tegasnya.

Gubernur Kaltim, Isran Noor mengapresiasi langkah cepat Mentan Amran dalam penyediaan kemandirian pangan di Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara baru. Karena itu, ia memberikan acungan jempol terhadap kesediaan Mentan Amran guna membahas strategi atau upaya penyediaan pangan nasional.

“Saya dan Pak Mentan Amran dulu satu profesi sebagai penyuluh. Beliau nasibnya bagus menjadi menteri dan mudah-mudahan ke depan semakin bagus. Kami bangga dan bahagia malam ini dihadiri Bapak Menteri guna membahas strategi menyediakan pangan untuk masyarakat Ibu Kota baru negara di Kalimantan Timur,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: