Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Lari dari GGRM dan HMSP, IHSG Letoy

Investor Lari dari GGRM dan HMSP, IHSG Letoy Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) letoy pada perdaganga hari ini dengan melemah 37.92 poin atau -0.60% ke level 6290.54 setelah saham-saham produsen rokok memimpin pelemahan dengan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -4.43% dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -2.23% kembali turun cukup signifikan. 

 

“Sentimen potensi kenaikan cukai yang lebih tinggi melihat RAPBN pemerintah yang besar menjadi faktor pesimistis investor,” kata Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (2/9/2019). 

 

Baca Juga: Seharian Jualan Saham, Asing Bawa Kabur Cuan Jumbo!

 

Adapun, saham-saham sektor pertambangan +1.75% yang naik signifikan tidak mampu berbuat banyak dan menahan laju pelemahan IHSG. Rumor mengenai stok tambang nikel di Indonesia yang menipis dan pemerintah melarang Eksport Nikel mentah menjadi faktor utama naiknya harga nikel kelevel tertinggi. Saham ANTM +9.35% dan INCO +12.46% naik signifikan. 

 

“Data inflasi rilis cukup stabil dengan bertumbuh 3.49% scara YoY dibawah ekspektasi. Dimana harga Makanan menopang inflasi dengan naik 5.81% secara YoY. Rupiah -0.03% stabil dilevel Rp14.194 per USD. Investor asing pun tercatat melakukan aksi jual 98.91 miliar rupiah,” ujarnya. 

 

Baca Juga: Super! IHSG Naik 0,43% di Awal Sesi I

 

Memang, mayoritas bursa saham Asia menutup perdagangan awal pekan dengan melemah kecuali indeks saham di Shanghai +1.28% naik signifikan. Indeks Nikkei -0.41%, TOPIX -0.44% dan HangSeng -0.38% turun mengiringi kenaikan tarif AS-China yang terbaru. 

 

Tarif Bea masuk Presiden Donald Trump atas impor Cina senilai $ 110 miliar diberlakukan bersamaan dengan tindakan balasan Cina pada pekan ini sedangkan saham-saham di Shanghai naik karena otoritas berjanji untuk mendukung likuiditas dan pertumbuhan untuk menopang sentimen negatif dari tensi perdagangan global. Data Indeks kinerja manufakturin PMI oleh Caixin di Tiongkok rilis diatas ekspektasi kembali pada zona ekspansi berada dikisaran 50.4 dari 49.9 poin,” ucapnya. 

 

Sementara itu, bursa Eropa membuka perdagangan diawal pekan dengan menguat terkonsolidasi dimana Indeks Eurostxx +0.12% dan DAX +0.09% tipis pada zona hijau sedangkan indeks FTSE +0.99% menguat signifikan. Pound merosot terhadap dolar karena ketua perunding Uni Eropa mengatakan dia tidak optimis menghindari Brexit tanpa kesepakatan, dan ketidakpastian mengenai pemisahan mendorong indeks sektor manufaktur Inggris ke level terendah dalam tujuh tahun. 

 

“Sentimen selanjutnya investor masih akan menanti tarif import baru oleh AS dan balasan Tiongkok. Selain itu data indeks kinerja manufaktur PMI di AS pun akan menjadi sorotan,” pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: