Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Butuh Dana Buat Bayar Utang, Perusahaan Baja Ini Cari Duit di Pasar Modal

Butuh Dana Buat Bayar Utang, Perusahaan Baja Ini Cari Duit di Pasar Modal Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Gunung Raja Paksi Tbk perusahaan baja yang menjalankan usaha dalam bidang industri peleburan dan penggilingan baja (Furnace & Steel Rolling) berencana untuk menjual sebagian sahamnya ke publik melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Burs Efek Indonesia (BEI). 

 

Perusahaan pun menawarkan sebanyak-banyaknya 1.238.000.000 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp500. Harga yang di patok perseroan dalam IPO sebesar Rp825 hingga Rp900 per saham. Alhasil, perseroan berpotensi untuk meraup dana senilai Rp1,02 triliun hingga Rp1,11 triliun. 

 

Baca Juga: Perusahaan Properti di Poris Mau Jual Saham ke Publik, Segini Harganya

 

Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Tbk Alouisius Maseimilian membeberkan alasan perusahaan melego saham ke publilk. Ia mengatakan bahwa ada potensi yang besar di industri lantaran dilihat dari pertumbuhan konsumsi baja per kapita dengan adanya pertumbuhan GDP Indonesia. 

 

“Juga konsumsi baja nasional yang meningkat seiring dengan meningkatnya anggaran infrastruktur pemerintah untuk pengembangan sarana infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandar udara, dan rel kereta api. Sehingga kami melepas sahamnya ke pasar modal pada September 2019 ini,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (3/9/2019). 

 

Baca Juga: Mau Punya Saham di Perusahaan Besi Bekas, Segini Harga yang Harus Dibayar

 

Menurutnya, pemain di industri baja masih memiliki ruang yang sangat luas untuk bertumbuh. Hal ini didasarkan fakta bahwa konsumsi baja per kapita Indonesia yang masih cukup rendah dan kapasitas produksi baja domestik yang masih belum bisa memenuhi permintaan, sehingga membuat Indonesia masih melakukan impor baja. 

 

“Terlebih lagi, harga baja sedang mengalami tren kenaikan signifikan. Maka dari itu, kami memutuskan untuk mengambil langkah besar untuk go public, dimana secara langsung hal-hal tersebut kami yakini akan memberikan peluang besar bagi bisnis Perseroan kedepannya,” tandasnya.

 

Nantinya, seluruh dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan sekitar 99,52 persen untuk pelunasan hutang dalam rangka pembelian asset tetap dan biaya operasinya, dan sekitar 0,48 persen akan digunakan untuk modal kerja.

 

Baca Juga: Sinarmas Sekuritas: IPO Optima Prima Metal Sinergi Sangat Menarik Buat Investor

 

Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2019. 

 

Dengan dilaksanakannya konversi OWK bersamaan dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini, persentase kepemilikan Masyarakat adalah sebanyak-banyaknya 10,2157 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana dan pelaksanaan konversi Obligasi Wajib Konversi.

 

Perseroan pun menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Saham.

 

Masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada tanggal 3 – 5 September 2019, Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh pada tanggal 10 September 2019 dan masa penawaran umum (perkiraan) dijadwalkan pada tanggal 12, 13 dan 16 September 2019. Sedangkan, pencatatan perdana saham di BEI diperkirakan dapat dilaksanakan pada tanggal 19 September 2019.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: