Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Carrie Lam: Informasi Pengunduran Diri Saya ke Beijing Bohong!

Carrie Lam: Informasi Pengunduran Diri Saya ke Beijing Bohong! Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Selasa menjelaskan bahwa dia tidak pernah meminta pemerintah China untuk mengizinkannya mengundurkan diri di tengah krisis politik yang melanda kota itu. Hal tersebut diungkapkan Lam menjawab laporan Reuters mengenai rekaman suara di mana dia mengatakan bahwa dia akan mundur jika dia dapat mengundurkan diri.

 

Dalam rekaman audio yang bocor, pekan lalu, Lam mengatakan pada para pemimpin bisnis bahwa dia telah menyebabkan “kekacauan yang tidak termaafkan” dengan memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang menyulut demonstrasi besar-besaran di Hong Kong. Dalam rekaman tersebut, Lam juga terdengar mengatakan bahwa jika memiliki pilihan, dia akan minta maaf dan mengundurkan diri.

 

Tetapi, pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa, Lam mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan mengajukan pengunduran diri dan bahwa Beijing percaya pemerintahannya dapat menyelesaikan krisis di Hong Kong, yang telah berlangsung selama tiga bulan, tanpa bantuan China.

 

Baca Juga: Carrie Lam Siap Berdialog dengan Semua Pihak dan Berjanji Lakukan...

 

“Saya bahkan belum memikirkan membahas pengunduran diri dengan pemerintah rakyat pusat. Pilihan pengunduran diri, itu pilihan saya sendiri, " kata Lam sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (3/9/2019).

 

"Saya mengatakan kepada diri saya berulang kali dalam tiga bulan terakhir bahwa saya dan tim saya harus tetap membantu Hong Kong. Itu sebabnya saya mengatakan bahwa saya belum memberi diri saya pilihan untuk mengambil jalan yang lebih mudah dan itu adalah pergi."

 

Lam menambahkan bahwa dia kecewa bahwa komentar yang dibuat dalam pertemuan pribadi, di mana dia telah berbagi "perjalanan hatinya", telah bocor. Komentarnya dalam laporan Reuters pekan lalu tampaknya disensor di media sosial China daratan, meskipun media pemerintah juga meliput konferensi pers Lam.

 

Pada rekaman audio itu, Lam mengatakan bahwa kemampuannya untuk menyelesaikan krisis "sangat, sangat terbatas" karena ia harus melayani "dua tuan" dan masalah ini telah diangkat "ke tingkat nasional", merujuk pada kepemimpinan di Beijing .

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: