Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan dan Pemprov Sumut Kejar Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi

Kementan dan Pemprov Sumut Kejar Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) optimis dapat mengejar meningkatkan luas tambah tanam padi guna mengamankan produksi di musim kemarau ini. Karena itu, sebagai sentra-sentra komoditas tanaman pangan, provinsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar untuk produksi tanaman pangan, khusunya padi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler mengatakan, pada periode Oktober 2018–September 2019, beberapa kabupaten masih ada yang belum mencapai target tanamnya. Seperti Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan Labuhan Batu Utara. 

"Ada beberapa kabupaten yang belum melaporkan pertanaman dari bantuan benih yang telah diberikan kepada petani. Untuk itu, kami akan mendatanya secara cermat agar tidak ada lagi data yang tercecer," ujar Dahler pada Rapat Koordinasi (Rakor) Program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) di Medan, Senin (2/9/2019).

Baca Juga: Gandeng Korem, Kementan Genjot Percepatan Tanam Padi di Lampung

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy, selaku Penanggung Jawab Upsus Sumut menyatakan, tim upsus di bawah komandonya optimis akan mencapai target yang telah ditetapkan. Kekurangan target dipastikan terkejar pada September ini.

"Kami mempunyai potensi padi gogo sebesar 172.900 ha dan pertanaman regular sebesar 150.000 ha, sehingga diharapkan target tersebut bisa terpenuhi dari lahan padi gogo dan lahan padi sawah di Sumut," ujarnya.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Gatot Irianto yang juga bertindak selaku Ketua Tim Supervisi Upsus Pajale, Sergap dan Serasi Kementan meminta agar jangan sampai ada data yang belum terlaporkan oleh petugas data Upsus. Jika demikian, sebaiknya segera disisir dan diinput oleh petugas data, sehingga tidak ada selisih data yang terlalu besar antara periode saat ini dengan tahun sebelumnya.

"Tolong dicek lagi pertanaman yang masih ada di lapangan, standing crop pertanaman Mei-Juni. Petugas dinas kabupaten dan kota, saya minta aktif mengecek pertanaman di lapangan, sehingga penyampaian data sesuai dengan yang kondisi yang ada di lapangan," tutur Gatot.

Baca Juga: Genjot Produksi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Padi Serempak di Bogor

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Juwaini menambahkan, untuk percepatan luas tambah tanam agar dilakukan juga validasi capaian luas tambah tanam Mei-Agustus 2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Validasi tersebut dilakukan pada laporan bulan per bulan tanam untuk mencari selisih angka, sehingga dapat diketahui pada bulan-bulan mana saja, angka luas tambah tanam dapat dikejar," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: