Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Divonis Mati Otak, Seorang Wanita Bisa Lahirkan Seorang Bayi

Usai Divonis Mati Otak, Seorang Wanita Bisa Lahirkan Seorang Bayi Kredit Foto: Foto/Sputnik/Pavel Lvov
Warta Ekonomi, Brno -

Kisah aneh dan ajaib terjadi di Republik Ceko beberapa waktu lalu. Seorang wanita melahirkan bayi perempuan dalam kondisi sehat setelah 117 hari dinyatakan mengalami mati otak.

Meski divonis mati otak, para dokter dari University Hospital di Brno berhasil mengangkat bayi yang memiliki berat 4,7 pon dan tinggi 16,5 inchi. Bayi tersebut lahir dengan cara operasi cesar pada 15 Agustus 2019.

Sebagaimana dilansir New York Post, Rabu (4/9/2019), wanita yang dinyatakan mengalami mati otak tersebut mampu bertahan untuk menjaga janin agar tetap hidup selama hampir empat bulan di dalam rahim.

Sebagaimana diketahui, wanita berusia 27 tahun yang namanya dirahasiakan itu menderita stroke parah dan pendarahan otak pada April 2019. Kala itu ia langsung diterbangkan ke rumah sakit menggunakan helikopter.

Sayang dokter langsung menyatakan bahwa ibu muda ini mengalami mati otak tak lama setelah tiba di rumah sakit. Namun usaha tak berhenti sampai di situ, para dokter pun akhirnya berusaha untuk menyelamatkan sang bayi dalam kandungan.

Para dokter menempatkan ibu malang ini pada alat penopang hidup dan secara teratur menggerakkan kakinya untuk meniru gerakan berjalan. Gerakan tersebut dilakukan dalam upaya untuk merangsang pertumbuhan sang bayi.

Setelah melewati berbagai macam perawatan khusus, bayi itu berhasil dilahirkan 34 minggu setelah kehamilan disaksikan oleh seluruh anggota keluarga yang hadir. Namun berita dukanya adalah saat staf medis memutuskan untuk mencabut alat bantu hidup sang ibu.

Para dokter memutuskan untuk membiarkan wanita malang ini meninggal karena angka harapan hidupnya sudah sangat kecil.

"Ini benar-benar kasus luar biasa ketika seluruh keluarga berdiri bersama. Tanpa dukungan dan niat mereka, tidak akan pernah berakhir dengan cara ini," tutur Pavel Ventruba selaku kepala ginekologi dan kebidanan di rumah sakit.

Bayi perempuan itu sekarang tinggal dan dirawat bersama ayahnya. Ternyata kasus semacam ini bukan pertama kalinya terjadi. seorang wanita Brasil berusia 21 tahun yang menderita stroke tetap diberi dukungan hidup selama 123 hari.

Hal ini bertujuan untuk menyelamatkan kehamilan terpanjang yang pernah terjadi secara artifisial. Hasilnya wanita tersebut berhasil melahirkan anak kembar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: