Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daftar Harta 10 Capim KPK yang Lolos Seleksi, Ada Satu yang Belum Terdata...

Daftar Harta 10 Capim KPK yang Lolos Seleksi, Ada Satu yang Belum Terdata... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proses pemilihan calon pimpinan KPK perioder 2019-2023 telah mencapai tahap terakhir. Dengan demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima 10 nama orang yang lolos seleksi.

Jumlah tersebut nantinya akan mengerucut menjadi 5 nama. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pertimbangan lolos atau tidaknya capim selama proses seleksi adalah ketekunan dalam melaporkan harta kekayaannya melalui LHKPN KPK.

Oleh karena itu, berdasarkan data dari LHKPN, berikut 10 nama dan jumlah harta kekayaan capim KPK yang lolos seleksi:

Baca Juga: Moeldoko Pastikan Tak Ada Perubahan Nama dari 10 Capim KPK

1. Alexander Marwata – Rp3,9 miliaran

Satu-satunya nama capim KPK yang berasal dari internal Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini adalah Alexander Marwata. Sekarang ia menjabat sebagai salah satu Komisioner KPK periode tahun 2015 hingga 2019.

Tercatat, harta kekayaan yang dimiliki oleh Alexander Marwata mencapai Rp3.968.145.287 pada pelaporan harta tahun 2018 akhir.

2. Firli Bahuri – Rp18,2 miliaran

Irjen Firli Bahuri merupakan nama selanjutnya yang berhasil lolos sampai ke meja kerja Jokowi. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK tahun 2018 dan Kapolda Sumatera Selatan pada tahun 2019.

Total kekayaan yang dimiliki sampai pada tahun 2018 mencapai Rp18.226.424.386.

3. I Nyoman Wara – Rp1,6 miliaran

Ketiga ada I Nyoman Wara yang menjabat sebagai Auditor Utama Investigasi BPK Republik Indonesia semenjak tahun 2017.

Total harta kekayaan yang dimiliki oleh I Nyoman Wara sampai akhir tahun 2018 menyentuh Rp1.674.916.713.

Baca Juga: Jokowi Sudah Kirim Surat 10 Capim KPK ke DPR

4. Johanis Tanak – Rp8,3 miliaran

Nama capim KPK keempat yang berhasil lolos adalah Johanis Tanak yang berprofesi sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung.

Sampai tahun 2018 Johanis Tanak memiliki kekayaan mencapai Rp8.340.407.121.

5. Nurul Ghufron – Rp1,8 miliaran

Gak mau ketinggalan dari kalangan akademisi ada Nurul Ghufron yang merupakan dekan di Fakultas Hukum Universitas Jember. Harta kekayaannya yang udah dilaporkan kepada KPK sampai akhir tahun 2017 menyentuh Rp1.832.777.249.

6. Roby Arya Brata – Rp1,8 miliaran

Keenam ada Roby Arya Brata yang berasal dari kalangan Sekretariat Kabinet. Ia menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha.

Tercatat dalam LHKPN harta Roby Arya Brata sampai akhir tahun 2018 senilai Rp1.832.604.592.

7. Nawawi Pomolango –  Rp1,8 miliaran

Capim KPK selanjutnya ada Nawawi Pomolango yang menjabat sebagai Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar. Sebelumnya ia sempat menjadi Hakim Ketua di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tahun 2016.

Menurut data LHKPN tahun 2018, Nawawi menyimpan harta kekayaan mencapai Rp1.893.800.000.

Baca Juga: Capim KPK ada 10, DPR Buka Pintu Bagi yang Keberatan

8. Sigit Danang Joyo – Rp2,9 miliaran

Nama kedelapan yang masuk ke meja Jokowi adalah Sigit Danang Joyo yang saat ini menjabat Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 

Selama tahun 2018 Sigit Danang Joyo memiliki harta kekayaan mencapai Rp2.968.792.000.

9. Lili Pintauli Siregar –  Rp70 jutaan

Datang dari kalangan advokat ada Lili Pintauli Siregar yang tercatat pada data LHKPN tahun 2013 merupakan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tahun 2013 sampai 2018. 

Wanita ini memiliki harta kekayaan mencapai Rp70.532.899 pada tahun 2013 lalu.

10. Luthfi Jayadi Kurniawan

Terakhir ada nama capim KPK yakni Luthfi Jayadi Kurniawan yang bekerja sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu ia juga merupakan pendiri Malang Corruption Watch (MCW).

Sayangnya nama Luthfi Jayadi belum bisa ditemukan dalam data LHKPN KPK sampai berita ini diturunkan. Suatu hal yang wajar kalau dia data kekayaannya belum tercatat, sebab dirinya tidak bekerja di lembaga negara.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: