Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tawuran Manggarai, Huft! Warga Juga yang Kena Imbas

Tawuran Manggarai, Huft! Warga Juga yang Kena Imbas Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sehari pascatawuran warga di Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jayakarta ditutup oleh warga dengan alasan mencegah terjadinya bentrokan susulan. Jembatan membentang sepanjang 40 meter di atas Kali Ciliwung itu menghubungkan pemukiman Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat dengan Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan.

Pintu pagar yang ada di dua sisi wilayah itu ditutup dan diikat dengan kawat sehingga warga tidak bisa melintas. JPO yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta ini biasanya dibuka setiap hari dan baru ditutup sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Tawuran Warga di Manggarai, KRL Sempat Terganggu

"Imbas kemarin, jadi pagar ditutup sama warga diikat pakai kawat, katanya cegah supaya enggak ada yang coba-coba masuk," kata petugas Pospol Subsektor Pondok Rumput, Aiptu Dhani saat ditemui di Pospol Subsektor Pondok Rumput seperti dikutip dari Antara.

Sejak dibangun JPO Jayakarta jadi alternatif warga untuk melintas dan beraktivitas jalan kaki. Selain JPO ini, ada jembatan lain yang cukup besar bisa dilalui kendaraan bermotor hanya saja jaraknya cukup jauh dari Pondok Rumput.

Akibat penutupan jembatan ini warga terpaksa menggunakan akses jalan lain yang berada cukup jauh. Tak jarang ada juga warga yang nekat melintas dengan cara memanjat pagar dan pintu JPO yang berwarna putih tersebut.

"Pak itu jembatannya ditutup yah, tapi saya boleh lewat ya pak, kejauhan kalau lewat jalan lain," kata salah satu pelajar saat minta izin ke petugas di Pospol Subsektor Pondok Rumput.

Petugas tidak menyarankan mereka menggunakan JPO yang sedang ditutup tersebut, tetapi jika ingin melintas dengan hati-hati dipersilahkan.

Sehari sebelumnya, Rabu (4/9) di JPO Jakarta sempat terjadi tawuran antar warga yang terlibat saling serang dengan batu dan juga membawa senjata tajam seperti samurai serta celurit. Tawuran ini melibatkan tiga kelompok warga yakni warga Tambak, Jakarta Pusat bersama warga Megazen, Tebet, bersama-sama menyerang warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.

Belum diketahui pasti penyebab tawuran, informasi yang berkembang di masyarakat bahwa dua kelompok warga yakni Tambak Jakarta Pusat dan Meteng Tenggulun sudah lama bermusuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: