Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enggan Terbang Gratis ke Indonesia, Bos Taksi Malaysia: Saya Tak Butuh Uang Siapapun untuk ke Sana

Enggan Terbang Gratis ke Indonesia, Bos Taksi Malaysia: Saya Tak Butuh Uang Siapapun untuk ke Sana Kredit Foto: Big Blue Capital
Warta Ekonomi, Surakarta -

Pendiri perusahaan taksi Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail, menolak tawaran terbang gratis ke Indonesia untuk meminta maaf secara langsung atas penyataan kontroversialnya terhadap Gojek yang telah memicu kemarahan para mitra pengemudi perusahaan.

Lebih dari 400 pengendara Gojek berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia untuk memprotes pernyataan Datuk Shamsubahrin yang menyebutkan Gojek hanya cocok untuk negara miskin, seperti Indonesia, Thailand, India, dan Kamboja. Mereka mengumpulkan dana untuk "membawa" sang pengusaha Malaysia itu ke Indonesia agar ia meminta maaf secara langsung.

"Saya tak butuh uang siapapun untuk pergi ke Indonesia. Saya tak yakin berapa banyak dana yang telah dikumpulkan oleh para demonstran, tetapi saya menyarankan agar uang itu disalurkan ke masjid-masjid dan orang Indonesia yang membutuhkannya," jelas Datuk Shamsubahrin, seperti dilansir dari News Straits Times, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Bos Taksi Asal Malaysia Bikin Rese, Kemenhub Bilang Apa...

Ia pun mengutarakan rencananya untuk mengunjungi Jakarta dalam waktu dekat, guna memperkenalkan layanan taksi Big Blue. Namun, rencana itu baru akan dilakukan setelah ia pulih dari perawatan medis di sini. 

Pengusaha itu berujar, “Saat ini, saya fokus pada perawatan kanker saya. Tapi saya pasti akan mengunjungi Indonesia, Kamboja, India, Vietnam dan negara-negara tetangga tahun ini untuk mempromosikan layanan taksi kami. Insya Allah, pada akhir tahun ini saya berharap dapat membawa layanan Big Blue ke Indonesia."

Datuk Shamsubahrin mendirikan Big Blue Capital (BBC), perusahaan dengan tiga layanan meliputi: taksi, katering, dan platform khusus untuk para mitra bisnis yang ingin memasarkan produk mereka. BBC berdiri pada sejak 2010 lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: