Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB Coba Negosiasi dengan Korea Utara, Ada Apa?

PBB Coba Negosiasi dengan Korea Utara, Ada Apa? Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, United Nation -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencoba mendekati dan merayu Korea Utara untuk tidak mengurangi jumlah staf bantuan internasional yang dikerahkan oleh badan dunia untuk melakukan pekerjaan pangan, gizi dan kesehatan. Pada pernyataan tertulis melanisr Reuters, Jumat (6/9/2019), Korea Utara ingin Amerika Serikat (AS) mengurangi jumlah staf internasional karena program-programnya gagal karena politisasi bantuan AS oleh pasukan musuh.

 

PBB mengklaim ada sekitar 10,3 juta orang yang dimana hampir setengah dari populasi kekurangan gizi. Sementara pada Februari Pyongyang mengatakan mereka menghadapi kekurangan pangan tahun ini dan harus mengurangi separuh ransum, dengan menyalahkan kekeringan, banjir, dan sanksi.

 

Baca Juga: Intelejen AS Khawatirkan Rudal Milik Korea Utara, Kenapa?

 

Menurut juru bicara AS Stephane Dujarric menjelaskan PBB tengah berdialog dengan pemerintah Korea Utara mengenai masalah pengurangan staf bantuan internasional negara tersebut.

 

"Operasi AS saat ini sudah ringan dan kapasitas berkelanjutan di tingkat saat ini sangat penting untuk memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk keamanan pangan, air, program nutrisi yang kritis serta memobilisasi sumber daya," kata Dujarric.

 

Ia mengatakan jika pada tahun 2018 PBB dan kelompok bantuan internasional lainnya telah membantu lebih dari 2 juta orang.

 

Pada surat yang dibuat pada 21 Agustus, Kim Chang Min, sekretaris jenderal Komite Koordinasi Nasional Korea Utara untuk AS, mengatakan kepada pejabat tinggi AS bahwa jumlah staf internasional harus dikurangi pada akhir tahun. Korea Utara menginginkan jumlah staf internasional dengan Program Pengembangan UN dikurangi menjadi satu atau dua dari enam orang.

 

Kim juga menulis, tidak diperlukan petugas koordinasi bantuan kemanusiaan, dan menambahkan bahwa petugas bantuan AS dapat mengunjungi Korut ketika diminta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: