Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Netizen Terbelah Soal Pemindahan Ibu Kota

Suara Netizen Terbelah Soal Pemindahan Ibu Kota Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan lokasi ibu kota baru terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di dua kabupaten, yakni Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara. Penetapan ini pun tak luput dari perbincangan netizen di media sosial.

Perusahaan media intelligence Isentia menangkap perbincangan terkait keputusan pemindahan ibu kota ini sebanyak 31.261 buzz dari 1 Agustus hingga 31 Agustus 2019.

"Kami melihat masyarakat tergolong antusias dengan pemindahan ibu kota ini karena selain dari sisi perekonomian, hal ini juga akan berdampak pada lapangan pekerjaan semakin merata," jelas Insights Manager dari Isentia, Rendy Ezra di Jakarta , Jumat (6/9/2019).

Baca Juga: Ibu Kota Belum Pindah, Harga Apartemen Agung Podomoro di Kaltim Naik dan Terjual hingga 80%

Berdasarkan analisis sentimen di media sosial, sebesar 34,2% netizen setuju jika ibu kota dipindahkan.

"Selain itu, kebanyakan dari netizen berpendapat positif jika ibu kota dipindahkan dan menyatakan setuju bahwa pemindahan ibu kota akan berdampak dalam pemerataan dari segala aspek," jelas Yudha Prawira, Insights Manager Isentia.

Sementara itu, 16,5% warganet tidak setuju jika ibu kota dipindahkan karena merasa kurang paham terhadap konsep, maksud maupun tujuan dari pemindahan ibu kota.

Berkaitan dengan pemindahan ibu kota, alasan di balik pemindahan tersebut menjadi topik yang paling sering dibicarakan dengan 89,6% dari total buzz, disusul dengan pembagian lahan 5,3% dari total buzz, dampak positif dari pemindahan ibu kota yang mendapat perhatian sebesar 3,4%, serta konsep pemindahan 1,7% dari keseluruhan pembicaraan.

"Dengan pemindahan ini, masyarakat sebenarnya berharap ada pemerataan dari segala aspek agar tidak terjadi ketimpangan di dalam masyarakat," pungkas Yudha.

Baca Juga: Enaknya Jadi PNS, Kerja di Ibu Kota Baru Dapat Fasilitas Rumah

Sekadar informasi, Isentia merupakan perusahaan analisis dan monitoring media berbasis di Australia, didirikan pada 1982 di Melbourne oleh Neville Jeffress. Awalnya, Isentia hanya menyajikan pemantauan terhadap media tradisional. Namun, seiring perkembangan zaman, pemantauan media sosial juga dilakukan Isentia dan diterapkan di Indonesia sejak 2011.

Saat ini, Isentia tercatat dalam bursa saham Australia dan telah memiliki 18 kantor cabang di Melbourne, Canberra, Brisbane, Adelaide, Perth (Australia), Wellington, dan Auckland (Selandia Baru), Kuala Lumpur (Malaysia), Singapura, Jakarta (Indonesia), Manila (Filipina), Hoi Chi Minh City (Vietnam), Bangkok (Thailand), Hong Kong, Beijing dan Shanghai (China), Taipei (Taiwan), serta Seoul (Korea Selatan).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: